Jika mertua terlalu dekat, pandangan subjektif mereka dapat merumitkan keputusan perayaan dan menciptakan ketegangan dalam rumah tangga.
Dengan menjaga jarak dan membicarakan harapan serta tradisi keluarga sejak awal, pasangan dapat menghindari konflik yang tidak perlu.
Ini membantu mereka membentuk aturan keluarga baru yang menciptakan harmoni di dalam rumah tangga.
Punya Hak Lebih Mengatur Keluarga
Membangun hubungan dekat dengan mertua dari awal pernikahan mempengaruhi pembentukan aturan dalam keluarga baru.
Sebagai contoh, jika terlalu bersinergi dengan keluarga mertua, pasangan mungkin cenderung mengikuti pola keluarga tersebut dalam keputusan sehari-hari.
Hal ini dapat menciptakan ketidakseimbangan dalam dinamika keluarga kecil, di mana aturan yang diterapkan lebih mencerminkan kebiasaan keluarga mertua daripada kesepakatan bersama pasangan.
Sebaliknya, menjaga jarak yang sehat sejak awal memberikan kebebasan pada pasangan untuk merumuskan aturan keluarga yang sesuai dengan nilai-nilai dan tradisi yang mereka anut.
Misalnya, dalam konteks liburan bersama keluarga, pasangan dapat menentukan sendiri cara mereka merayakan tanpa terlalu dipengaruhi oleh kebiasaan keluarga mertua.
Dengan demikian, pasangan dapat membentuk identitas keluarga yang unik dan mencapai kesepakatan bersama tanpa merusak harmoni dalam keluarga kecil mereka.
Baca Juga: Dokter Aisah Dahlan: Inilah Penyebab Mengapa Para Suami Tidak Bisa Eye Contact Lebih Dari 5 Detik
Lebih Bebas Mengasuh Anak
Urusan mengasuh anak sering kali menjadi titik sensitif dan rentan diintervensi oleh mertua.
Perbedaan pendekatan dalam pola asuh bisa menyebabkan konflik.