GENMUSLIM.id – Pemilihan pemimpin dalam konteks syariat Islam bukanlah perkara sepele. Sebaliknya, syariat Islam menetapkan sejumlah kriteria yang mendefinisikan pemimpin yang layak untuk memimpin umat.
Pertama-tama, keadilan menjadi pijakan utama dalam menilai kelayakan seorang pemimpin.
Dilansir GENMUSLIM.id dair berbagai sumber Kamis, 1 Februari 2024, Seorang pemimpin yang adil akan mengedepankan kepentingan umat di atas kepentingan pribadi atau golongan tertentu.
Sesuai dengan firman Allah dalam surah An-Nisa ayat 58 yang memiliki arti:
“Sesungguhnya Allah menyuruh kamu menyampaikan amanat kepada yang berhak menerimanya, dan (menyuruh kamu) apabila menetapkan hukum diantara manusia supaya kamu menetapkan dengan adil. Sesungguhnya Allah memberi pengajaran yang sebaik-baiknya kepadamu. Sesungguhnya Allah adalah Maha Mendengar lagi Maha Melihat”.
Ayat ini menunjukkan bahwa penerapan hukum yang adil tidak hanya ditujukan kepada kelompok sosial tertentu dalam masyarakat muslim, tetapi juga kepada setiap orang yang memiliki kekuasaan untuk memerintah orang lain, seperti suami terhadap istri-istrinya dan orang tua terhadap anak-anaknya.
Pemimpin yang dikehendaki oleh syariat Islam juga harus memiliki integritas yang tinggi.
Integritas ini mencakup kejujuran, keberanian, dan keteguhan hati dalam menjalankan amanah.
Seorang pemimpin yang jujur akan menjauhkan diri dari segala bentuk korupsi dan nepotisme, menjaga kepercayaan umat.
Sesuai dengan surah Al-Ahzab ayat 70 yang mengharuskan setiap manusia untuk berkata jujur.
“Wahai orang-orang yang beriman! Bertakwalah kamu kepada Allah dan ucapkanlah perkataan yang benar”.
Selain itu, pemimpin Islam yang baik harus memahami bahwa kepemimpinan adalah amanah yang harus diemban dengan penuh tanggung jawab.
Memahami konsep ini akan mendorong mereka untuk membuat keputusan yang bijak dan bertanggung jawab selaras dengan syariat Islam.