GENMUSLIM.id - Argumen biasanya muncul pada komunikasi, semua bentuk yang kita lakukan selalu menyimpan gagasan.
Setiap argumen memiliki kualitasnya, jika itu bagus, pasti mendapatkan penerimaan.
Namun, sekali saja publik tau ada kesalahan dari gagasan sebuah argumen, mereka tidak menerima.
Sesat pikir pada argumen, menyebabkan penolakan terhadap komunikasi yang kita lakukan. Hal ini sangatlah tidak nyaman, bukan?
Baca Juga: Simak Dalil Merawat Orang Tua dan Pandangan Islam Terkait Menempatkan Orang Tua di Panti Jompo
Sesat pikir, biasa disebut dengan (Logical Fallacy).
Sangatlah penting bagi kita, untuk mempelajari sesat pikir. Karena, dari tindakan itu dapat memilah logika komunikasi yang benar atau sesat.
Berikut 3 macam sesat pikir dari Al Farabi :
1. Asy Syakhshanah (Argumentum Ad Hominem)
Bisa disebut dengan kesesatan relevansi. Argumen ini berupa menghakimi pribadi seorang, bukan pada ungkapan argumennya.
Menyerang personal, bukan pada point argumen lawan bicara.
2. Al Ihtikam Ila As Sulthah (Argumentum Ad Verecundian)
Argumen ini berupa jika ada ungkapan yang konotasinya keliru, lalu diafirmasikan.