Hidup Sederhana: Upaya Memantaskan Diri dengan Lifestyle Sesuai Ajaran Nabi yang Patut dijadikan Teladan

Photo Author
- Rabu, 31 Januari 2024 | 19:45 WIB
Terapkan lifestyle sederhana, karena sederhana itu mulia dan sebagian dari iman  (GENMUSLIM.id/dok: pinterest)
Terapkan lifestyle sederhana, karena sederhana itu mulia dan sebagian dari iman (GENMUSLIM.id/dok: pinterest)

"Tidakkah kalian mendengar? Tidakkah kalian mendengar? Sesungguhnya sederhana dalam berpakaian adalah bagian dari iman. Sesungguhnya sederhana dalam berpakaian adalah bagian dari iman.

" Maksudnya adalah berpakaian apa adanya dan pantas.", Abu Dawud berkata; "Dia adalah Abu Umamah bin Tsa'labah Al Anshari."

Kehidupan Rasulullah sangatlah sederhana sebagaimana yang dijelaskan dalam beberapa hadis.

Pola hidup sederhana yang diterapkan oleh nabi ini bertolak belakang dengan gaya hidup umat Islam di masa sekarang yang cenderung memiliki perilaku konsumtif, tanpa mempertimbangkan apakah itu kebutuhan atau hanya keinginan semata.

Perilaku konsumtif ini merupakan dampak dari munculnya industrialisasi dan perkembangan zaman yang tumbuh begitu pesat.

Hal tersebut mempengaruhi kehidupan umat manusia dalam segala aspek.

Baca Juga: Seputar Parenting : Bunda Ayo Lakukan Hal Ini Untuk Membangun Kebiasaan Hidup Sederhana Pada Anak Usia Dini

Terdapat hal yang menarik dari hadis tentang anjuran menerapkan pola hidup sederhana, sebagaimana yang dijelaskan dalam hadis yang diriwayatkan oleh Abu Dawud di atas, bahwa kesederhanaan merupakan bagian dari iman.

Bahkan pernyataan tersebut diulang sebanyak dua kali oleh nabi.

Pernyataan tersebut mengandung makna bahwa Allah dan nabi-Nya agar seorang muslim senantiasa menjaga posisi ketawadhu'an dan larangan dari sikap bermewah-mewahan.

Pakaian yang mewah terkadang bisa menyeret seseorang dari perilaku sombong.

Yang dimaksud pakaian disini bukan hanya pakaian dalam pengertian baju dan semacamnya.

Pakaian yang dimaksud bisa jadi berupa kendaraan, mobil, tempat tinggal yang mewah, dan sebagainya.

Semua hal tersebut dilarang bila dilakukan dalam ranah bermewah-mewahan dan menampakkan nya kepada orang lain sehingga menimbulkan rasa besar hati atau sombong.

Semua larangan tersebut adalah dalam rangka menjaga kehormatan dan kewibawaan seorang muslim itu sendiri.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Mawar Apriliyani

Sumber: M. Quraish Shihah:Tafsir Maudhu’i

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Terpopuler

X