- Menyayangi menantu
Dikutip GENMUSLIM.id dari buku Nubar Pondok Merua Indah susunan Suratmi Supriyadi, dkk., menyayangi menantu dapat dilakukan dengan cara berbuat baik padanya dan tidak membesar-besarkan suatu masalah.
Anggaplah dia sebagai anak sendiri dan perlakukan dia dengan sebaik-baiknya.
- Empati
Memberikan perhatian yang penuh kepada menantu dan bersikap empati kepadanya merupakan adab yang harus dipraktikkan.
Dengan begitu, mertua pun bisa hidup rukun bersama menantu, saling menghormati, dan tercipta suasana keluarga yang aman dan tentram.
Meski tidak banyak Hadist yang menjelaskan tentang hubungan mertua dan menantu, namun secara umum Islam mengutamakan orang yang telah melahirkan pasangan bagi seseorang .
Hadist tentang mertua dan menantu yang paling menonjol adalah ketika Rasulullah SAW bersabda : “ Yang paling berhak atas perempuan adalah suaminya. Yang paling berhak atas suaminya adalah ibunya. “ ( HR Tirmidzi )
Artinya secara umum, mertua dapat menjadi orang tua baru bagi menantunya. Selain itu, Rasulullah SAW juga bersabda : “ Lihatlah dimana keberadaanmu dalam pergaulanmu dengan suamimu, karena suamimu adalah surga dan nerakamu. “ ( HR Ahmad )
Dari Hadist tersebut secara tidak langsung kaum muslimin diperintahkan untuk selalu berbuat baik terhadap mertua yang menjadi suatu bakti kepada suami.
Setelah menikah, terdapat juga kewajiban menantu pada mertua.
Dilansir Genmuslim dari berbagai sumber Senin, 29 Januari 2024, berikut beberapa kewajibannya:
- Memperlakukan layaknya orang tua sendiri.
Perlakukan dengan baik, beri kasih sayang dan perhatian, turuti nasihatnya, dan memahami keduanya.
- Bersikap baik.
Karena sudah dianggap sebagai orang tua sendiri, maka kewajiban menantu berbuat baik terhadap mereka dan jangan mengucapkan tutur kata yang kasar.
- Menjaga silaturahmi.
Ada banyak kasus di mana seorang menantu tidak akur dengan mertua, sehingga memutuskan silaturahmi.