Perempuan yang memiliki dasar karakter pemalu, serta fisik yang lebih lemah dibanding laki-laki akan merasa butuh perlindungan.
Ayah yang menghilangkan peranannya dalam proses parenting secara tidak sadar mematikan maskulinitas yang dibutuhkan anak perempuan.
Sehingga pada masanya anak perempuan yang telah mampu mencari pengganti peranan sang ayah akan mulai menemukan dengan cara apa pun.
Sampai di titik larangan yang jelas diberikan Allah, salah satunya berupa pacaran.
Maka, selaku ayah baiknya mulai mengambil peran dalam perkembangan anak perempuan sejak dini.
Mulai sering bicara pada hal-hal yang dirasa tidak begitu penting hingga ia merasa nyaman mencurahkan hatinya.
Perempuan suka didengarkan apa pun yang ia ingin ucapkan, tanpa bosan dan tanpa harus memberikan solusi.
Ayah yang menyiapkan telinga akan dicari dengan cepat oleh anak perempuan saat menemukan kepusingan hidupnya.
Selain itu sandaran yang kuat dapat dimulai oleh sang ayah dengan sering mengajaknya bercengkerama dan lebih peka terhadap hal-hal apa saja yang dibutuhkan.
Untuk para ayah, belum terlambat untuk memulai dari awal.
Anak perempuanmu tidak akan meremehkan di kala kamu sedikit tersenyum dan memeluk.
Ia akan tetap menghormatimu tanpa marah mu dan wajah tak ramah.
Bicaralah sebentar sebelum ia besar dan ada yang datang melamar.***