GENMUSLIM.id – Berbicara mengenai Andalusia, sebuah wilayah di Eropa yang menjadi saksi hegemoni peradaban Islam, maka tak elok rasanya bila tidak memulainya dari membahas letak geografis.
Dikutip GENMUSLIM dari buku ‘Bangkit dan Runtuhnya Andalusia’ karya Dr. Raghib As-Sirjani, negeri Andalusia pada hari ini terletak di Spanyol dan Portugal atau juga biasa dikenal sebagai Semenangjung Iberia.
Semenanjung Andalusia dipisahkan dengan Maroko oleh sebuah selat yang semenjak era penaklukan Islam kemudian dikenal dengan nama Selat Gibraltar.
Perlu diketahui bahwa Selat Gibraltar sering disebut dengan nama Dar Az-Ziqaq oleh para penulis dan sejarawan Arab ini memiliki lebar sekitar 12,8 km antara Sabtah (Cueta) dan Jabal Thariq (Gibraltar).
Andalusia terletak di bagian tenggara Eropa, di atas daratan segitiga yang semakin menyempit saat berjalan ke arah timur, dan semakin melebar saat berjalan menuju barat.
Di bagian selatan, Andalusia berbatasan dengan Perancis yang dibatasi barisan pegunungan yang dikenal sebagai Pegunungan Bartat.
Lalu, arah timur dan tenggara dibatasi oleh Laut Tengah, serta Samudra Atlantik meliputi bagian barat laut, barat dan utara.
Air laut mengelilingi wilayah ini dari segala menjuru, dan kondisi inilah yang membuat Bangsa Arab menyebutnya sebagai Jazirah Al-Andalusia atau Pulau Andalusia.
Secara letak geografis saat itu, disebutkan bahwa Pegunungan Pirenia adalah satu-satunya perbatasan darat yang menghubungkan semenanjung Andalusia dengan daratan Eropa lainnya. Selat Gibraltar.
Baca Juga: Kisah Inspiratif Ibnu Hazm, Cenedekiawan Islam dari Andalusia Spanyol yang Produktif Menulis
Pegunungan Pirenia yang menjadi pemisah, membuat seolah-olah Andalusia membalikkan ‘wajahnya’ membelakangi Eropa dan mengarah ke arah Maroko.
Inilah yang kemudian disepakati oleh para Ahli Geografi bahwa Andalusia sebenarnya adalah kelanjutan dari Afrika, dan bukan bagian dari Eropa.
Apalagi, diketahui fakta lainnya bahwa biota serta tanaman yang ada di Andalusia memiliki kesamaan dengan Maroko; khususnya Kota Sabtah (Cueta) dan Thanjah (Tangier).