GENMUSLIM.id - Sejarah Palestina Modern berbicara tentang sebuah negara di Timur Tengah antara Laut Mediterania dan Sungai Yordania. Status politiknya masih dalam perdebatan.
Dalam Sejarah Palestina Modern, sebagian besar negara di dunia termasuk negara-negara anggota OKI, Liga Arab, Gerakan Non-Blok, dan ASEAN telah mengakui keberadaan nya.
Sejarah Palestina Modern, ditandai dengan terbelahnya wilayah Palestina menjadi dua entitas politik, yaitu Wilayah Pendudukan israel dan Otoritas Nasional Palestina.
Deklarasi Kemerdekaan Palestina dinyatakan pada 15 November 1988 di Aljazaer oleh Dewan Nasional (PNC) Organisasi Pembebasan Palestina (PLO).
Terletak di lokasi yang strategis, di antara Mesir, Suriah dan Jazirah Arab, wilayah ini mempunyai sejarah yang panjang. Batas-batas dari wilayah ini selalu berubah sepanjang sejarah.
Baca Juga: Sejarah Gaza Palestina: Dari Bangsa Kanaan, Umar Bin Khattab, Turki Utsmani Hingga Penjajahan Modern
Terakhir kali ditetapkan pada zaman modern oleh Persetujuan batas Perancis-Britania (1920) dan Nota Transyordania (tanggal 16 September 1922), selama periode Mandat Palestina.
Beberapa Peristiwa Penting dalam Sejarah Palestina Modern:
Perjanjian Sykes Picot, 1916
Perjanjian Sykes Picot merupakan perjanjian rahasia antara Inggris dan Perancis, dinamakan berdasar dua perwakilan yang hadir, yaitu Mark Sykes dari Inggris dan Francois Georges-Picot dari Perancis.
Perjanjian ini membagi-bagi wilayah-wilayah kekuasaan Ottoman untuk masing-masing kedua negara, kelak jika Kesultanan Ottoman kalah perang dan runtuh.
Perjanjian Sykes Picot inilah salah satu yang paling bersejarah bagi Palestina. Karena perjanjian ini, Palestina jatuh ke tangan Inggris.
Deklarasi Balfour, 1917
Deklarasi Balfour adalah sebuah surat perjanjian yang ditulis Menteri Luar Negeri Inggris Arthur James Balfour atas nama Kerajaan Inggris. Surat yang mengawali berdirinya Israel.
Surat ini berisi restu Inggris untuk mendirikan negara Yahudi di atas tanah Palestina. Surat tersebut ditujukan untuk pemimpin komunitas Yahudi di Eropa, Lord Lionel Walter Rothschild.
Itu dibuat selama Perang Dunia I (1914-1918) dan dimasukkan dalam persyaratan mandat Inggris untuk Palestina setelah pembubaran Kekhalifahan Ottoman.
Dalam kurun waktu setelahnya, Inggris memberikan fasilitas untuk migrasi Yahudi ke Palestina.