Sehingga antara kurun waktu 1922 hingga 1935, populasi Yahudi terus meningkat di Palestina yang mulanya hanya 9 persen kemudian melonjak menjadi hampir 27 persen.
Pada 1947, jumlah penduduk Yahudi melonjak menjadi 30 persen dari total penduduk Palestina, padahal mereka hanya mendiami 6 persen wilayah. Tanda akan segera berdirinya Israel
Perang Enam Hari 1967
Tahun 1947, PBB yang baru berdiri, mengeluarkan resolusi Rencana Pembagian Palestina yang merekomendasikan berdirinya dua negara dan memandatkan Yerusalem dalam status
pengawasan internasional.
Bangsa Palestina menolak rencana itu karena 56 persen wilayah Palestina mesti diserahkan kepada warga Yahudi karena kenyataannya, warga Arab Palestina menguasai 94 persen tanah Palestina dan penduduknya 67 persen dari total populasi tanah Palestina.
Saat situasi kian memanas, Inggris mengakhiri mandatnya di Palestina pada 14 Mei 1948, bersamaan warga Yahudi memproklamasikan berdirinya Israel.
Sehari setelahnya, pecah Perang Arab-Israel yang berakhir pada Januari 1949 setelah Israel mengikat gencatan senjata dengan Mesir, Lebanon, Yordania dan Suriah.
Munculnya Generasi Baru Perlawanan
Perlawanan di Palestina sebenarnya telah muncul di era 1930 an, namun organisasi yang muncul setelahnya, membawa warna baru upaya pembebasan Palestina. Kita lihat profil singkatnya.
Pertama, PLO-dibentuk pada 28 Mei 1964 dengan tujuan awal meyatukan berbagai kelompok Arab dan menciptakan Palestina yang merdeka. Seiring berjalannya waktu,
PLO kini mengemban peran penting dan lebih luas untuk mewakili Otoritas Nasional Palestina.
PLO memiliki partai politik Fatah yang berdiri setahun setelah PLO dideklarasikan.
Kedua, HAMAS-Gerakan ini didirikan di Gaza pada tahun 1987 oleh Sheikh Ahmed Yasin, dan Abdul Aziz al-Rantisi.