Parenting Islami: Menilik Lebih Jauh Fenomena Sharenting dalam Kacamata Islam, Ada Dampak Baik dan Buruknya!

Photo Author
- Senin, 11 Desember 2023 | 11:45 WIB
Dampak Positif dan Negatif dari Fenomena Sharenting ((Foto: GENMUSLIM.id/dok: Pexels.com/ Cottonbro Studio))
Dampak Positif dan Negatif dari Fenomena Sharenting ((Foto: GENMUSLIM.id/dok: Pexels.com/ Cottonbro Studio))

Selain itu, orang tua dapat belajar berdasarkan pengalaman orang lain yang dibagikan di sosial media terkait hal yang belum dialami.

Tentunya ini menjadi poin positif yang bisa diambil oleh orang tua dengan memanfaatkan era digital seperti sekarang.

  1. Silaturahmi dalam sharenting

Silaturahmi berasal dari dua kata dalam bahasa Arab yaitu, shilah dan Rahim-rahman.

Shilah artinya hubungan atau menghubungkan, sementara Rahim-rahman yang berarti rahim, kerabat, dan kasih sayang.

Baca Juga: Seputar Parenting islami: Beginilah Pandangan Buya Yahya tentang Sandwich Generation, Simak Selengkapnya!

Secara khusus silaturahmi mengacu pada hubungan kekerabatan sehingga menjadikan orang berkasih sayang.

Silaturahim sangat dianjurkan dalam agama, sebagaimana di dalam hadis Anas bin Malik.

Rasulullah SAW bersabda, “Bagi siapa yang ingin dilapangkan rezekinya dan dipanjangkan umurnya, maka hendaklah ia menjalin hubungan silaturahmi.” (HR. Muttafaq Alaih).

Selain bertemu secara langsung, silaturahim juga bisa dilakukan dengan melalui sosial media sebagai perantara.

Berkaitan dengan sharenting, orang tua bisa memanfaatkan kegiatan ini untuk membagikan momen dan perkembangan anak pada keluarga atau teman yang tanggal berjauhan dan sudah lama tidak berjumpa.

Baca Juga: Seputar Parenting islami: Beginilah Pandangan Buya Yahya tentang Sandwich Generation, Simak Selengkapnya!

Dampak negatif sharenting:

  1. Berpotensi menimbulkan riya

Sharenting yang dilakukan oleh orang tua berpotensi menimbulkan sikap riya.

Sikap riya adalah melakukan amal saleh yang tidak berdasarkan niat ibadah pada Allah, namun ditujukan untuk mendapatkan pujian dan popularitas semata.

Hal ini terjadi karena sharenting seringkali salah dipahami tujuannya untuk mendapatkan penghormatan dan kedudukan di mata orang lain. Ini adalah akar dari sikap riya.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Zaiyana Nur Ashfiya

Sumber: Jurnal Sharenting Perspektif Islam Fakultas Agama Islam Univ

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Terpopuler

X