Selain itu, orang tua dapat belajar berdasarkan pengalaman orang lain yang dibagikan di sosial media terkait hal yang belum dialami.
Tentunya ini menjadi poin positif yang bisa diambil oleh orang tua dengan memanfaatkan era digital seperti sekarang.
- Silaturahmi dalam sharenting
Silaturahmi berasal dari dua kata dalam bahasa Arab yaitu, shilah dan Rahim-rahman.
Shilah artinya hubungan atau menghubungkan, sementara Rahim-rahman yang berarti rahim, kerabat, dan kasih sayang.
Secara khusus silaturahmi mengacu pada hubungan kekerabatan sehingga menjadikan orang berkasih sayang.
Silaturahim sangat dianjurkan dalam agama, sebagaimana di dalam hadis Anas bin Malik.
Rasulullah SAW bersabda, “Bagi siapa yang ingin dilapangkan rezekinya dan dipanjangkan umurnya, maka hendaklah ia menjalin hubungan silaturahmi.” (HR. Muttafaq Alaih).
Selain bertemu secara langsung, silaturahim juga bisa dilakukan dengan melalui sosial media sebagai perantara.
Berkaitan dengan sharenting, orang tua bisa memanfaatkan kegiatan ini untuk membagikan momen dan perkembangan anak pada keluarga atau teman yang tanggal berjauhan dan sudah lama tidak berjumpa.
Dampak negatif sharenting:
- Berpotensi menimbulkan riya
Sharenting yang dilakukan oleh orang tua berpotensi menimbulkan sikap riya.
Sikap riya adalah melakukan amal saleh yang tidak berdasarkan niat ibadah pada Allah, namun ditujukan untuk mendapatkan pujian dan popularitas semata.
Hal ini terjadi karena sharenting seringkali salah dipahami tujuannya untuk mendapatkan penghormatan dan kedudukan di mata orang lain. Ini adalah akar dari sikap riya.