GENMUSLIM.id - Ibu merupakan sesosok mulia dalam pandangan Islam, posisi ibu dalam Islam bahkan dipandang lebih mulia daripada ayah.
Dikarenakan Rasulullah menyebutkan kata ibu tiga kali sebelum kata ayah dan menyebut surga berada di bawah telapak kaki ibu.
Sosoknya pula sebagai yang paling berpengaruh untuk kehidupan dan masa depan anak, tak dipungkiri seorang anak shalih/shalihah tentu lahir dari sesosok ibu yang shalihah.
Doa seorang ibu juga merupakan doa mustajab, sesuai dengan sabda Rasulullah: "ada tiga orang yang mustajab doanya, yaitu (1) doa orang yang dianiaya (2) doa orang yang dalam perjalanan, dan (3) doa ibu kepada anak-anaknya." (HR Bukhari dan Tirmidzi)
Doa orang tua kepada anaknya diijabah karena rasa sayang orang tua yang tulus kepada anaknya dan orang tua banyak mendahulukan anaknya daripada dirinya sendiri.
Baca Juga: Pentingnya Mengetahui 12 Hak Reproduksi dan Seksual pada Perempuan dan Sudut Pandang Islam
Sehingga saat mereka berdoa, doanya menembus langit dan mustajab.
Sebagaimana kisah salah satu ibunda Imam besar yaitu ibunda Imam Bukhari.
Dikutip dari Instagram @ikmahr inilah kisah doa mustajab ibunda Imam Bukhari dan Imam besar Masjidil Haram.
Imam Bukhari adalah imam yang luar biasa hebat, dengan kepintarannya beliau bisa menyusun Shahih Bukhari yang bahkan sampai saat ini sering disandingkan dengan kitab suci Al-Qur'an.
Shahih Bukhari hadir sebagai teman rujukan dan sumber ilmu setelah Al-Qur'an.
Dahulu Imam Bukhari sempat buta dan divonis tidak dapat melihat kembali, namun sang ibunda tetap berusaha agar anaknya dapat melihat kembali.
Sang ibunda menghidupkan malamnya dengan dzikir dan doa, tak jarang beliau terlelap di tengah doa yang terus-menerus beliau panjatkan.