GENMUSLIM.id - Bicara tentang kesehatan reproduksi remaja bukan sekadar membahas organ reproduksi, tetapi juga mencakup aspek fisik, psikis, mental, dan sosial yang sering diabaikan oleh sebagian orang di sekitar kita.
Kesehatan reproduksi remaja tidak hanya berarti bebas dari penyakit atau gangguan pada sistem reproduksi.
Tetapi juga melibatkan pemahaman dan kesadaran akan pentingnya kesehatan reproduksi remaja dalam konteks kesejahteraan holistik.
Sayangnya, parenting mengenai seksualitas masih dianggap tabu dalam lingkungan keluarga.
Hal ini menjadi salah satu penyebab banyaknya anak dan remaja yang mendapatkan informasi yang tidak tepat, bahkan mencoba perilaku berisiko.
Dalam konteks kesehatan reproduksi, Musdah Mulia menerangkan dalam bukunya "Mengupas Seksualitas," menyoroti tiga aspek penting.
Pertama, kesehatan fisik, melibatkan perlindungan dari penyakit, pencegahan kehamilan yang tidak diinginkan, menjaga keamanan pasangan, dan tidak merugikan kesehatan orang lain.
Kedua, kesehatan psikis, mencakup tidak adanya gangguan psikologis terkait dengan organ seksual dan fungsi reproduksi.
Serta membangun nilai-nilai yang kuat, mampu mengambil keputusan bijaksana dan tidak terpengaruh tekanan atau kendali orang lain.
Ketiga, kesehatan sosial menuntut kemampuan mempertimbangkan dan menyesuaikan diri dengan nilai-nilai sekitar.
Termasuk ajaran agama, budaya, dan sosial, untuk membina hubungan yang seimbang dan harmonis, serta menghindari perilaku yang bertentangan dengan norma hukum.
Dalam mencapai tiga aspek tersebut, pola parenting yang tepat oleh orang tua menjadi kunci.