Seperti dalam salah satu hadits Nabi Muhammad:
خَيْرُكُمْ مَنْ تَعَلَّمَ الْقُرْآنَ وَعَلَّمَهُ
Artinya: “Sebaik-baik kalian adalah orang yang belajar Al-Qur`an dan mengajarkannya.” (HR. Bukhori, No. 5027)
Diantara yang bisa menjadi memotivasi bagi orang tua untuk mengajarkan Al-Qur’an kepada anak-anak mereka adalah banyaknya keutamaan-keutamaan dari Al-Qur’an.
Salah satunya, seperti akan dipakaikan sebuah mahkota pada orang tua yang anaknya dapat menghafal Al-Qur’an.
Selain itu, banyak daripada para ulama’ yang menghafal Al-Qur’an di usianya yang masih belia, seperti Imam Syafi’i yang telah menghafal Al-Qur’an di usia 7 tahun, Imam Nawawi pada usia 10 tahun, Ibnu Taimiyah sebelum usia baligh dan ulama’-ulama’ lainnya.
- Mendidik Anak agar Mentaati Allah dan Rasulullah
Salah satu kewajiban orang tua terhadap anaknya adalah mengajarkan anak-anaknya agar menaati Allah dan Rasulullah.
Sebagaimana yang telah Allah firmankan dalam surat An-Nisa ayat 69.
“Dan barang siapa mentaati Allah dan Rasulullah, maka mereka itu akan bersama-sama dengan orang yang diberikan nikmat oleh Allah, (yaitu) para nabi, orang-orang yang jujur, orang-orang yang mati syahid dan orang-orang shalih. Mereka itulah teman yang sebaik-baiknya.” [QS An-Nisa` : 69]
Konsekuensi taat kepada Allah adalah wajib menunggalkan-Nya di dalam maupun di luar ibadah dan tidak boleh menyekutukan-Nya dengan sesuatu apapun.
Begitupun dengan konsekuensi cinta kepada Rasulullah, yaitu wajib menaati segala perintahnya, membenarkan segala yang disampaikan beliau, menjauhi segala yang dilarang beliau, seperti perbuatan-perbuatan tercela, dan senantiasa mengikuti ajaran-ajaran beliau.
- Mendidik Anak-anak agar Mencintai Ulama’ dan Ulil Amri
Termasuk perkara penting yang hendaknya tidak boleh luput dari perhatian orang tua adalah mendidik anak agar mencintai ulama’ dan Ulil Amri (Pemerintah Islam), karena ulama’ adalah pewaris para Nabi.
Para Nabi tidak mewariskan dinar atau dirham untuk umatnya, melainkan ilmu yang diwariskannya.
Maka dari itu, siapapun yang dapat mengambil warisan (ilmu) ini, maka ia telah mengambil sesuatu yang besar, yang sangat menguntungkannya daripada warisan para Nabi.