GENMUSLIM.id - Syair patah hati menjadi penanda kesedihan mendalam yang melanda hati Abdullah Putra Abu Bakar setelah sang ayah memerintahkannya untuk menceraikan istri tercinta, Atikah.
Abdullah Putra Abu Bakar tenggelam dalam kepedihan yang mendalam hingga menciptakan syair patah hati.
Dalam syair patah hati Abdullah Putra Abu Bakar, sosok Atikah begitu dipuja dan sempurna, namun terpaksa harus bercerai.
Ibnu Hajar dalam Al Ishobah mengisahkan kisah cinta Abdullah dan Atikah ini, menggambarkan Atikah sebagai seorang wanita cantik jelita dengan akhlak mulia.
Atikah binti Zaid bin Amr, seorang wanita Quraisy, saudara dari Said bin Zaid, salah satu dari sepuluh sahabat yang dijamin masuk surga menurut hadits Nabi.
Baca Juga: Pandangan Agama Islam tentang Ketergantungan: Mengatasi dan Memahami Perilaku yang Merusak
Dalam silsilah keluarganya, Atikah juga merupakan sepupu dari Umar bin Khattab.
Kecantikan dan keluhuran pribadi Atikah berhasil memikat hati Abdullah, menguasai seluruh jiwanya, dan menawan akalnya.
Kegilaan cinta membuat Abdullah enggan terlibat dalam berbagai ekspedisi yang dijalankan oleh kaum Muslimin.
Sikap ini memicu kemarahan Abu Bakar, ayah Abdullah, yang mengkritik putranya karena kegagalan dalam dakwah yang dianggap telah mencapai tahap yang mengkhawatirkan.
Menikahi Atikah membuat Abdullah semakin terpaku padanya, hingga sering tertinggal dari medan pertempuran.
Ayahnya, Abu Bakar, melihat penurunan semangat jihad putranya dan memerintahkan agar ia menceraikan Atikah.
Namun, Abdullah tak bergeming, sebab Atikah telah menjadi segalanya baginya.