GENMUSLIM.id - Dalam parenting Islami selalu terselip satu nama yang mengabadi dalam Al Quran, nyaris setiap muslim mungkin mengetahuinya dan seharusnya memang kenal dengan sosok agung luarbiasa ini.
Beliau merupakan teladan parenting Islami sepanjang zaman, tokoh ini adalah Luqman Al Hakim, namanya Allah sebut dalam kitab suci terakhirnya, ini menandakan sebuah
penghargaan luarbiasa dari Yang Maha Kuasa untuknya.
Inilah mungkin, penghargaan parenting Islami tertinggi yang pernah ada di muka bumi bagi seorang biasa yang bukan nabi bukan pula rasul, Luqman Al Hakim sukses menjadikan dirinya hadir dalam Al Quran.
Luqman Al Hakim sendiri adalah seorang yang soleh, menurut beberapa sumber, beliau merupakan putra Paghur bin Nakhur bin Azar, yang merupakan ayah dari Nabi Ibrahim.
Dalam hadits diterangkan bahwa Luqman Al Hakim adalah sosok yang berbaik sangka, menjaga lisannya dan banyak bertafakur.
Luqman Al Hakim mengingat erat dan mendekat kepada Rabb-nya, maka Rabb-nya kemudian mengingatnya dan memberikan hikmah kebijaksanaan kepada beliau, sehingga namanya selalu melekat dalam ingatan setiap muslim dimanapun berada.
Melintasi masa, sosok ini ikon kaum muslimin dalam cara bagaimana mendidik seorang anak melalui parenting Islami dengan ilmu dan hikmah kebijaksanaan.
Lalu bagaimana beliau menerapkan pola pengasuhan anak dengan sebegitu powerfullnya? Berikut uraiannya.
Nama Luqman Al Hakim ada dalam Al Quran, Surat Luqman yang merupakan surat ke 31 dan terdiri dari 34 ayat.
Lebih jelasnya, kisah beliau terdapat dalam ayat ke 13-19 dalam surat tersebut, ada beberapa konsep pendidikan Luqman Al Hakim yang menjadi pokok dalam pola pengasuhan anak atau parenting Islami, yaitu :
Pertama, konsep pendidikan tauhid yang dijelaskan dalam surat Luqman ayat 13,
"Dan (ingatlah) ketika Luqman berkata kepada anaknya, di waktu ia memberi pelajaran kepadanya: "Hai anakku, janganlah kamu mempersekutukan Allah, sesungguhnya mempersekutukan (Allah) adalah benar-benar kezaliman yang besar."
Kedua, konsep pendidikan akhlak kepada Allah, orang tua, diri sendiri dan orang lain. ini tertulis dalam surat Luqman ayat 14-15,
"Dan Kami perintahkan kepada manusia (berbuat baik) kepada dua orang ibu-bapaknya; ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah-tambah, dan menyapihnya dalam dua tahun. Bersyukurlah kepada-Ku dan kepada dua orang ibu bapakmu, hanya kepada-Kulah kembalimu.
Dan jika keduanya memaksamu untuk mempersekutukan dengan Aku sesuatu yang tidak ada pengetahuanmu tentang itu, maka janganlah kamu mengikuti keduanya, dan pergaulilah keduanya di dunia dengan baik, dan ikutilah jalan orang yang kembali kepada-Ku, kemudian hanya kepada-Kulah kembalimu, maka Kuberitakan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan.”
Ketiga, konsep pendidikan ibadah mahdhah(segala bentuk aktivitas yang cara, waktu, atau kadarnya telah ditetapkan Allah SWT dan Rasulullah SAW),
"Hai anakku, dirikanlah shalat dan suruhlah (manusia) mengerjakan yang baik dan cegahlah (mereka) dari perbuatan yang mungkar dan bersabarlah terhadap apa yang menimpa kamu. Sesungguhnya yang demikian itu termasuk hal-hal yang diwajibkan (oleh Allah).”
Keempat, konsep pendidikan ibadah ghairu mahdhah (semua bentuk amal kegiatan yang tujuannya untuk mendekati Allah.
