Parenting Islam: 3 Sunnah Nabi Muhammad dalam Pola Asuh Anak, Orang Tua Wajib Menerapkannya!

Photo Author
- Rabu, 1 November 2023 | 22:00 WIB
 Parenting Islam Sunnah Nabi Muhammad sebagai Pedoman Orang Tua ((Foto: GENMUSLIM.id/dok: freepik))
Parenting Islam Sunnah Nabi Muhammad sebagai Pedoman Orang Tua ((Foto: GENMUSLIM.id/dok: freepik))

GENMUSLIM.id - Jika kita telaah lebih dalam, sebenarnya ilmu parenting islam sudah ada sejak zaman Nabi Muhammad.

Maka, parenting ala Nabi Muhammad ini menjadi pedoman umat Islam dalam menerapkan ilmu parenting kepada anak.

Semua yang datang dari Nabi Muhammad, baik ucapan maupun perbuatan itu dinamakan sunnah, maka, orang yang mengikuti parenting ini termasuk melaksanakan sunnah Nabi.

Dilansir Genmuslim dari NU Online pada Rabu, 01 November 2023, ada 3 parenting sunnah yang dipraktekkan oleh Nabi Muhammad agar menjadi pedoman bagi orang tua dalam mendidik anak.

Baca Juga: Parenting Islami: Kenapa Anak Laki-laki harus Shalat Berjamaah di Masjid? Orang Tua harus Tau, Ini Jawabannya!

  1. Bertutur Kata yang Baik dan Tidak Meninggikan Suara

Meninggikan suara bukanlah hal yang baik karena itu berakibat fatal bagi yang dapat merusak struktur otaknya.

Rasulullah tidak pernah meninggikan suara, dalam berbicara pun beliau selalu bertutur kata lembut.

Baik itu dengan keluarganya dengan sahabat maupun dengan orang lain.

Hal ini dapat kita pahami bahwa perilaku Nabi Muhammad dapat memberi hikmah bagi kita, yaitu meninggikan suara dapat memberikan efek yang buruk kepada anak.

  1. Menyampaikan Nasehat di Waktu yang Tepat

Parenting kedua ini dicontohkan oleh Nabi Muhammad, ketika beliau memberi nasihat, ilmu atau menyampaikan firman kepada para sahabat, beliau memilih waktu yang tepat untuk menyampaikannya.

Baca Juga: Inilah 5 Manfaat Parenting Islami bagi Anak dan Orang Tua, Mendidik Anak Sesuai Ajaran Islam

Begitu juga dalam menerapkan ilmu parenting kepada seorang anak, orang tua harus mengambil waktu yang pas dan tepat ketika akan memberi nasehat kepada anak.

Orang tua tidak boleh terlalu sering memberinya nasihat, memberi penekanan maupun menghardiknya.

Seperti yang diajarkan oleh Imam Ghozali, ketika seorang anak terus-menerus diberi nasihat maka ia akan kembali menasehati itu.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Yusfika Hastin Safitri

Sumber: NU Online

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Terpopuler

X