GENMUSLIM.id – Sebagai bagian dari upaya parenting Islami, banyak tradisi dan sunnah yang dianjurkan untuk dilakukan saat menyambut kelahiran bayi.
Salah satunya adalah mentahnik bayi dengan kurma, sebuah praktik parenting Islami yang telah ada sejak zaman Nabi Muhammad SAW.
Dalam tradisi Islam, kelahiran bayi adalah momen bersejarah yang membawa kebahagiaan, rahmat, dan cinta, oleh karena itu orang tua perlu mengupayakan yang terbaik dalam parenting Islami.
Melansir dari Buku Islamic Parenting karya Syaikh Jamal Abdurrahman, kita akan mengeksplorasi makna, keutamaan, dan cara mentahnik bayi sesuai dengan sunnah Nabi Muhammad SAW.
Tahnik merupakan praktik mengoleskan sesuatu yang manis, biasanya kurma, ke langit-langit mulut bayi baru lahir.
Hal ini dilakukan sebagai bentuk doa dan harapan agar bayi tumbuh menjadi individu yang manis, penuh keberkahan, dan saleh.
Latar Belakang Sunnah Mentahnik Bayi
Dalam parenting Islami, mentahnik bayi adalah salah satu sunnah yang dianjurkan.
Nabi Muhammad SAW melakukan tahnik pada beberapa bayi yang lahir di masa hidupnya, termasuk cucunya, Hasan dan Husain.
Nabi Muhammad SAW mengunyah kurma hingga menjadi lembut dan mengoleskannya pada gusi bayi.
Praktik ini tidak hanya simbolis, tetapi juga memiliki manfaat kesehatan karena kurma adalah sumber energi alami yang dapat membantu bayi memulai proses pencernaan.
Manfaat Kurma dalam Tahnik
Selain sebagai simbolisme, kurma memiliki kandungan gula alami, yang dapat memberikan energi awal bagi bayi.