Jika tidak tidur sama sekali, maka sholat sunnah ini tidak bisa disebut sholat tahajud melainkan sholat sunnah saja seperti witir dan lainnya.
Sholat sunnah tahajud dilakukan minimal dua rakaat dan maksimal tak terhingga rakaatnya (tidak terbatas).
Adapun keistimewaan sholat sunnah tahajud, sebagaimana firman Allah dalam QS. Al-Isra’ ayat 79 yang artinya:
“Dan pada sebagian malam, lakukanlah sholat tahajud (sebagai suatu ibadah) tambahan bagimu, mudah-mudahan Tuhanmu mengangkatmu ke tempat yang terpuji.”
3. Sholat sunnah dhuha
Sholat sunnah dhuha adalah sholat sunnah yang dikerjakan pada pagi hari, kira-kira pukul tujuh sampai waktu masuk dhuhur.
Sholat sunnah dhuha biasanya dikerjakan sebanyak dua rakaat hingga delapan rakaat dengan satu salam setiap dua rakaat.
Adapun keistimewaan sholat sunnah dhuha seperti yang sabdakan Nabi Muhammad SAW. yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah RA:
“Siapa saja yang dapat mengerjakan sholat dhuha dengan langgeng, akan diampuni dosanya oleh Allah, sekalipun dosa itu sebanyak busa lautan.” (HR. Tirmidzi).
4. Sholat sunnah taubat
Sholat sunnah taubat disunnahkan dilakukan saat seseorang melakukan dosa atau merasa berbuat dosa dan kemudian bertaubat kepada Allah SWT.
Nabi Muhammad SAW. menganjurkan sholat sunnah taubat, sebagaimana sabdanya yang berbunyi:
“Setiap orang yang berbuat dosa, lalu segera bergerak dan berwudhu, kemudian sholat kemudian memohon ampunan kepada Allah SWT. pasti Allah akan memberikan ampunan baginya. Setelah itu, dibacanya ayat ini (QS. Ali Imran ayat 135-136):
‘Dan (juga) orang-orang yang apabila mengerjakan perbuatan keji atau menzalimi diri sendiri, (segera) mengingat Allah, lalu memohon ampun atas dosa-dosanya, dan siapa (lagi) yang dapat mengampuni dosa-dosa selain Allah? Dan mereka tidak meneruskan perbuatan dosa itu, sedang mereka mengetahui. Balasan bagi mereka adalah ampunan dari Tuhan mereka dan surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai, mereka kekal di dalamnya.”