Apa Saja Sholat Sunnah yang Lebih Baik Dikerjakan Munfarid Bukan Berjamaah? Simak Di Bawah Ini!

Photo Author
- Jumat, 6 Oktober 2023 | 14:26 WIB
Sholat Sunnah yang Lebih Baik Dilakukan Secara Munfarid (GENMUSLIM.id/dok: Freepik)
Sholat Sunnah yang Lebih Baik Dilakukan Secara Munfarid (GENMUSLIM.id/dok: Freepik)
  1. Sholat Sunnah Dua Rakaat sebelum Bepergian

Berdasarkan hadist Abdullah bin Mas’ud RA yang berkata,

“Seseorang datang menemui Nabi Muhammad SAW, ia berkata, “Wahai Rasulullah, sesungguhnya aku ingin berangkat ke Bahrain untuk urusan berdagang.” Rasulullah bersabda, “Sholatlah dua rakaat.” (HR. At-Timidzi dalam Sunan Al-Tirmidzi).

 

  1. Sholat Sunnah Dua Rakaat Setelah Pulang Bepergian

Diriwayatkan oleh Imam Muslim dari Ka’ab bin Malik RA, disebutkan bawah Rasulullah SAW selalu datang dari bepergian ketika sudah memasuki waktu dhuha, setelah tiba, Rasulullah SAW sholat dua rakaat di dalam masjid, kemudian duduk.

 

  1. Sholat Sunnah Dhuha

Shlat sunnah dhuha adalah sholat sunnah yang dilaksanakan pada waktu matahari mulai naik (kira-kira pukul tujuh) hingga masuk waktu dhuhur.

Sholat sunnah ini minimal dilaksanakan dua rakaat dan maksimal dua belas rakaat.

 

  1. Sholat Sunnah Al-Awwabin

Sholat sunnah awwabin adalah sholat sunnah yang dilakukan setelah sholat sunnah ba’dal magrib (ba’diyyah). Sholat sunnah ini dilakukan dua hingga enam rakaat.

 

  1. Sholat Sunnah Tasbih

Sholat sunnah tasbih adalah sholat sunnah yang diajarkan Rasulullah SAW kepada ibunya Sayyidina Abbad ibn Abdul Muthalib.

Sholat sunnah ini dianjurkan untuk dilaksanakan kalau bisa tiap malam, tetapi jika tidak sanggup maka dilakukan seminggu sekali, sebulan sekali, setahun sekali, atau paling tidak seumur hidup sekali.

 Baca Juga: Wanita Muslimah Mulia Bukan Hanya Karena Kecantikan, Ini Bidang Ilmu yang Wajib Dipelajari Menurut Syariat

  1. Sholat Sunnah Dua Rakaat Thawaf

Sholat sunnah dua rakaat thawaf dilakukan setelah melakukan khawaf. Rasulullah SAW berkata, “Dan jadikanlah makam Ibrahim sebagai tempat sholat.” (HR Muslim dalam Shahih Muslim).

 

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Dwi Nur Ratnaningsih

Sumber: Berbagai Sumber

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Terpopuler

X