GENMUSLIM.id-Sekalipun peradaban Barat didominasi oleh Kristen dan Katholik, namun kebudayaan Barat pada abad pertengahan sendiri masih tertinggal jauh dari peradaban Islam, sebagaimana yang sudah dijelaskan oleh cendekiawan Islam Syed Muhammad Naquib Al Attas pada artikel sebelumnya.
Sejalan dengan cendekiawan Islam Syed Muhammad Naquib Al Attas mengenai kebudayaan Barat pada abad pertengahan, Bertrand Russel dalam bukunya Sejarah Filsafat Barat, Kaitannya dengan Kondisi Sosial Politik Zaman Kuno hingga Sekarang juga mengatakan demikian.
Syed Muhammad Naquib Al Attas maupun Bertrand Russel mengatakan, pada abad pertengahan, peradaban Barat mengagumi kemajuan peradaban Islam di Spanyol, terutama pada aspek ilmu pengetahuan, kebudayaan, dan pendidikan yang menghasilkan para pemikir dan pemimpin hebat, sebut saja ketika anak-anak muda di Paris merasa bangga bisa lancar berbahasa Arab daripada bahasa aslinya.
Realitas sejarah tersebut menunjukkan, sekalipun hari ini peradaban Barat begitu dominan dan hegemonik, mereka juga pernah mengalami masa kemunduran, hingga dalam batas-batas tertentu mereka lebih merasa keren jika bisa berbahasa Arab dengan lancar.
Di dalam buku Risalah Kaum untuk Kaum Muslimin, Syed Muhammad Naquib Al Attas mengatakan, setelah peradaban Barat tidak didominasi oleh gereja dan agama Masehi, peradaban Barat yang juga menyerap unsur ilmu pengetahuan dari peradaban Islam mengalami kemajuan dalam bidang ilmu pengetahuan, pemikiran, kebudayaan, dan kesenian.
Pada poin di atas bagaimana terlihat perbedaan yang nyata antara peradaban Islam dengan iman Islamnya mampu membangun tatanan dunia yang berkemajuan, sedangkan ketika peradaban Barat melepaskan iman kristen katholiknya justru mengalami kemajuan yang pesat.
Oleh sebab itu, tesis Auguste Comte mengenai masyarakat yang maju jika meninggalkan agama dan mempunyai semangat di bidang sains dan teknologi berangkat dari pengalaman sejarah Eropa yang khas, artinya tesis atau teori Auguste Comte tidaklah universal, dan tidak akan bunyi jika diterapkan untuk menganalisis di dunia Islam.
Pasca abad pertengahan, peradaban Barat mengalami transformasi yang begitu radikal, yakni jika pada abad pertengahan peradaban Barat bercorak teosentris maka pasca abad pertengahan menuju masyarakat yang antorposentris.
Artinya, segala ukuran kebaikan dan cita-cita menciptakan peradaban yang baru bertumpu pada ukuran-ukuran akal manusia, yang sudah tidak memerlukan ajaran agama lagi, minimal agama cukup diletakkan pada ranah privat.
Baca Juga: Kabar Pilpres 2024: Prabowo Subianto dapat Dukungan Partai Baru, Siapa Itu? Cek info Lengkap nya !
Karena sudah bertransformasi menjadi peradaban yang sekular, peradaban Barat modern memang menghasilkan berbagai macam pemikiran filsafat maupun sains yang berkembang sangat pesat, namun kemajuan-kemajuan tersebut digunakan untuk memuluskan jalannya kolonialisme di negeri-negeri non-Eropa, tak terkecuali peradaban Islam sendiri.
Di negeri Indonesia misalnya, dijajah Belanda, Inggris, Portugis, Spanyol, Perancis, sedangkan masyarakat Islam di tanah Melayu dan Brunei Darussalam dijajah oleh Inggris.