Kisah Inspiratif Nuruddin Al Raniri, Biografi dan Peranannya di Dunia Islam Melayu Indonesia (Part 2)

Photo Author
- Selasa, 12 September 2023 | 10:50 WIB
Salah satu karya Nuruddin Al Raniri, seorang cendekiawan Islam yang mempunyai kisah inspiratif. (GENMUSLIM.id/instagram/@buku_pujangga)
Salah satu karya Nuruddin Al Raniri, seorang cendekiawan Islam yang mempunyai kisah inspiratif. (GENMUSLIM.id/instagram/@buku_pujangga)

GENMUSLIM.id- Nuruddin Al Raniri, seorang ulama atau cendekiawan Islam yang lahir di Gujarat India, yang memilih karir di kawasan Melayu-Indonesia mempunyai kisah inspiratif mengenai peranannya dalam islamisasi di wilayah ini.

Murid-mudid Nuruddin Al Raniri memang banyak yang tersebar di kepulauan Indonesia-Melayu, namun salah satu muridnya yang terkenal ialah Yusuf Al Maqqasari, seorang ulama atau cendekiawan Islam yang juga produktif menulis, juga mempunyai kisah inspiratif yang luar biasa, serta turut mengobarkan semangat jihad melawan kolonial Eropa.

Di dalam buku Jaringan Ulama, Timur Tengah dan Kepulauan Nusantara Abad 17 dan 18, Akar Pembaruan Islam Indonesia, Azyumardi Azra mengatakan jika Nuruddin Al Raniri mempunyai keistimewaan yang begitu luar biasa, dia seorang sufi, ahli hukum Islam, ahli teologi Islam, seorang sastrawan, produktif menulis, dan seorang politisi ulung, dengan kata lain dengan membaca biografinya akan banyak ditemukan kisah inspiratif yang sangat kaya.

Baca Juga: Masyarakat Salah Kaprah! Wanita Muslimah Bukan Pembantu, Istri Tak Wajib Kerjakan Tugas Rumah Tangga

Azyumardi Azra mengatakan, sebagai penganut sufisme, Nuruddin Al Raniri tidak melakukan jalan hidup asketis yang ekstrim, tetapi olah akhlak batin dan lelaku yang dipandu oleh akidah dan syariat Islam yang ketat.

Dengan kata lain, Nuruddin Al Raniri menyikapi hidup zuhud yang baik dan benar, atau yang tengah-tengah, tetap produktif dan melakukan aktivitas duniawi selama tidak dilarang oleh agama.

Selain itu, Nuruddin Al Raniri juga berperan sebagai salah satu pembawa tradisi Islam yang menghalangi umat Islam mencampurkan dengan tradisi lokal yang bertentangan dengan ajaran Islam.

Tradisi lokal yang tidak bertentangan dengan ajaran Islam, tetap dihargai dan bisa dijadikan salah satu nilai yang baik 

Baca Juga: Bait Al Hikmah, Cuplikan Kecil Bahwa Umat Islam Pernah Memimpin Kemajuan di Bidang Ilmu Pengetahuan (Part 3)

Peranan Nuruddin Al Raniri juga luar biasa di kawasan Asia Tenggara pada umumnya maupun Indonesia-Melayu pada khususnya, di mana kebiasaannya mengutip banyak tokoh ahli terkenal dan karya-karya standar untuk mendukung argumen-argumennya di seluruh tulisannya merupakan sarana paling penting bagi penyebaran gagasan pembaruannya.

Dengan cara ini, dia memperkenalkan tokoh ahli kepada umat Islam di Nusantara, lebih jauh lagi, dengan memperkenalkan dan menyebarkan ke Nusantara penafsiran Islam yang dipegang aliran utama kaum ulama dan sufi di pusat-pusat pengetahuan dan keilmuan Islam, Nuruddin Al Raniri memberikan daya dorong yang kuat untuk lahir dan berkembangnya pembaruan di kalangan umat Islam di Melayu.

Penguasaan Nuruddin Al Raniri atas bahasa Arab, Persia, Urdu, Melayu, dan Aceh sangat membantunya dalam membangun reputasi ilmiahnya.

Baca Juga: Sebagai Seorang Istri Ternyata Wanita Muslimah Boleh Melawan Suami dalam Keadaan Tertentu, Simak Selengkapnya!

Dengan karya-karyanya yang juga membahas mengenai kritik terhadap Wujudiyyah yang dianggap oleh Nuruddin Al Raniri sebagai ajaran yang ‘sesat,’ Nuruddin Al Raniri merupakan orang pertama di Nusantara yang menjelaskan perbedaan antara penafsiran dan pemahaman yang salah maupun benar atas doktrin-doktrin dan praktik-praktif sufi.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Nauveliawati Nur Al-Fathonah

Sumber: Berbagai Sumber

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Terpopuler

X