Sejarah Pemikiran Islam, Ketika Imam Al Ghazali Mengkaji Filsafat Secara Mendalam, Sebuah Pengantar (Part 4)

Photo Author
- Sabtu, 9 September 2023 | 14:40 WIB
 Ilustrasi sosok Imam Al Ghazali, yang mempunyai pemikiran Islam yang mendalam dan mencerahkan (GENMUSLIM.id/dok; pixabay.com oleh Mostafa Meraji)
Ilustrasi sosok Imam Al Ghazali, yang mempunyai pemikiran Islam yang mendalam dan mencerahkan (GENMUSLIM.id/dok; pixabay.com oleh Mostafa Meraji)
 
GENMUSLIM.id- Sejarah pemikiran Islam, mengenai Imam Al Ghazali mengkritik sebagian butir-butir pemikiran para filsuf Muslim ini memang menjadi salah satu tema yang menarik untuk dikaji, sebab metode yang dipakai oleh Imam Al Ghazali ini memang unik, khas, dan orisinil.
 
Sebelum melancarkan kritik keras terhadap beberapa butir pemikiran filsuf Muslim, Hujjatul Islam Imam Al Ghazali terlebih dahulu mengkaji pemikiran para filsuf dengan sangat tekun, hati-hati, dan sangat detail, sehingga kritik yang disampaikan tidak keluar konteks.
 
Apa yang dilakukan oleh Imam Al Ghazali ini selain kecerdasannya, memang dalam sejarah keemasan Islam kala itu, tradisi pemikiran, intelektual dan kultur akademik sangat maju, bahkan pusat intelektual dunia abad pertengahan justru berada di dunia Islam itu sendiri.
 
 
Dari Imam Al Ghazali kita juga harus belajar, sebelum melontarkan kritik sebuah pemikiran, harus membaca dan mengkajinya terlebih dahulu, dengan kata lain, sebelum banyak berbicara harusnya mempelajari dahulu.
 
Dilansir Genmuslim dalam buku Syafi’iyah Asy’ariyah, Sejarah, Hubungan, dan Perkembangan di Dunia Islam Minggu, 9 September 2023 bahwa Ali Muhammad Ash Shallabi mengatakan, tujuan Imam Al Ghazali dalam mengkritik sebagian pemikiran para filsuf ini ialah melindungi akidah umat Islam dari pemikiran yang bertentangan dengan ajaran Islam dan meruntuhkan klaim para filsuf yang mengatakan filsafat dibangun dengan landasan rasional dan tidak ada kontradiksi apapun.
 
Karena tujuannya yang begitu mulia, langkah yang dipakai Imam Al Ghazali sendiri juga sangat cerdas, yakni menghadapkan premis yang satu dengan premis yang lain, lalu diperlihatkan kontradiksinya.
 
 
Di tangan Imam Al Ghazali, para filsuf ini kadang-kadang dikaitkan dengan orang-orang Mu’tazilah, orang Karamiyah, dan terkadang aliran-aliran yang lain.
 
Setelah melewati pertempuran demi pertempuran intelektual, Imam Al Ghazali banyak mengalami kemenangan, sehingga para pendukung para filsuf itu seringkali menghina beliau, namun dengan elegan, Imam Al Ghazali tidak menggubrisnya, sebab hanya akan buang-buang waktu.
 
Selain itu, Imam Al Ghazali juga merasa keheranan dengan pemikiran para filsuf ini, yang mengatakan oknum tuhan yang pertama dan tiga oknum yang lahir dari oknum pertama tadi.
 
Imam Al Ghazali mengomentarinya dengan gaya sarkasme yang khas, ‘Saya tidak tahu bagaimana orang gila bisa menerima logika-logika seperti itu, apalagi orang-orang
berakal yang menurut pengakuan mereka-mendaku sebagai kaum rasionalis sejati.’
 
 
Hal yang mendorong Imam Al Ghazali memakai gaya bahasa yang terkesan kasar, karena kesomobongan mereka yang mendaku orang-orang pintar, selain itu mereka memakai pakaian Muslim dan mirip orang Islam, tetapi mereka terang-terangan berlaku kufur, jadi gaya bahasa yang kasar ini patut dilayangkan oleh mereka.***
 
Sobat Genmuslim yang baik hatinya, ingin mendapat berita update setiap hari dari Genmuslim.id? Ayo gabung di Grup Telegram "GENMUSLIM NEWS", caranya klik link https://t.me/genmuslimnews, kemudian join. Langkah pertama install aplikasi Telegram di Ponsel.

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Muhammad Febrilian Zulrahman, S. Kom

Sumber: Syafi’iyah Asy’ariyyah, Sejarah, Hubungan, dan Perkembangan

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Terpopuler

X