Sejarah Pemikiran Islam, Ketika Iman Al Ghazali Mengkaji Filsafat Secara Mendalam, Sebuah Pengantar (Part 3)

Photo Author
- Jumat, 8 September 2023 | 10:05 WIB
Foto ilustrasi Imam al Ghazali yang mempunyai pemikiran Islam yang mendalam. (GENMUSLIM.id/dok: pixabay.com/muneeralismaili)
Foto ilustrasi Imam al Ghazali yang mempunyai pemikiran Islam yang mendalam. (GENMUSLIM.id/dok: pixabay.com/muneeralismaili)

GENMUSLIM.id-Pemikiran Imam Al Ghazali yang cemerlang dan cerdas, merupakan salah satu dari sekian banyak bukti, bahwa peradaban Islam yang panjang itu telah melahirkan tokoh-tokoh hebat, yang tidak hanya menguasai satu bidang keilmuan, tetapi berbagai macam disiplin keilmuan.

Dalam sejarah pemikiran Islam, selain Imam Al Ghazali, ada Ibnu Khaldun, Ibnu Rusyd, Ibnu Taimiyyah, Zakaria al Anshori, Fakhruddin Ar Razi, Ibnu Nafis, Imam Bukhari, dan masih banyak lagi, yang semuanya itu juga mempunyai kepakaran dalam berbagai disiplin keilmuan.

Pun demikian dengan Imam Al Ghazali, mempunyai etos semangat ilmiah yang tinggi, di mana sebelum melancarkan kritik terhadap butir-butir pemikiran filsafat Islam, beliau terlebih dahulu mendalaminya dengan sangat tekun dan hati-hati.

Baca Juga: Apa itu International Hijab Solidarity Day? Muslimah Harus tau Sejarah Lengkapnya, Simak disini!

Puncaknya ketika beliau berhasil menulis dengan tema filsafat, kitab tersebut berjudul Maqashid Al Falasifah.

Meski bertemakan filsafat, kitab tersebut menggunakan bahasa yang mudah dipahami dan mempunyai struktur kalimat yang indah.

Hal tersebut sebuah keunikan tersendiri, di mana kebanyakan para filsuf menuangkan gagasannya dalam bentuk tulisan yang begitu rumit dan sulit dipahami, namun Imam Al Ghazali tidak demikiran, beliau memahami konstruki pemikiran para ahli filsafat, tetapi memilih menuangkannya ke dalam bahasa yang ‘lebih membumi, dan dengan demikian beliau mendapatkan kedudukan terhormat di kalangan para ahli filsafat.

Baca Juga: Contoh Puisi Bertema Pengaduan Cinta Hanya Satu Bait dengan Karakteristik Puisi Lama (Part 1)

Di dalam buku Syafi’iyah Asy’ariyah, Sejarah, Hubungan, dan Perkembangan di Dunia Islam, Ali Muhammad Ash Shallabi mengatakan, setelah mendapatkan kedudukan terhormat di kalangan para ahli filsafat dan diakui semua orang, Imam Al Ghazali menuliskan sebuah kitab yang berisi kritik terhadap butir-butir pemikiran filsafat, dan kitab tersebut berjudul Tahafut Al Falasifah.

Secara bahasa, Tahafut Al Falasifah berarti kerancuan para filsuf, seolah-olah Imam Al Ghazali ingin membuktikan khalayak publik Islam, bahwa para filsuf tersebut mempunyai pemikiran yang rancu, dan sebagian butir-butir pemikiran mereka bertentangan dengan akidah Islam.

Menurut Ash Shallabi, kehadiran Imam Al Ghazali di tengah-tengah umat Islam kala itu memang diperlukan, sebab umat Islam butuh figur intelektual yang begitu paham dengan permasalahan filsafat, tetapi dengan rangka mengkritiknya, dengan tujuan membela akidah Islam.

Baca Juga: Cerpen Islami: Apa sih Manfaat Zakat untuk Orang yang Membayarnya? Ini Perumpamaannya!

Sebelum melancarkan kritik yang tajam, Imam Al Ghazali sering berdiskusi dengan mereka secara bebas, selain membaca tulisan mereka dengan sangat tekun.

Imam Al Ghazali mampu merobohkan elitisme para filsuf serta mampu mengkritiknya dengan ilmiah dan semangat keilmuan.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Nauveliawati Nur Al-Fathonah

Sumber: Berbagai Sumber

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Terpopuler

X