"Maka hendaknya sebagai suami, semaksimal mungkin berbuat sesuai kesepakatan sebelum pernikahan, karena jangan sampai zalim," jelas Buya Yahya.
Wanita muslimah yang terlanjur menjadi istri kedua harus banyak belajar untuk lebih sabar.
Mungkin saja istri pertama masih merasakan sedih atas nasib yang dialaminya telah dimadu oleh sang suami.
Wanita muslimah yang menjadi istri kedua pun wajib mengingatkan suami apabila telah berlebihan dan melakukan istri pertama.
Hal ini berguna agar istri kedua tersebut mendapat pahala telah memberikan apa yang menjadi hak istri pertama dan mencegah kezaliman suami.
Berikut adalah cara wanita muslimah menjadi istri kedua yang baik:
- Tidak Terlalu Banyak Menuntut
Tak ada wanita muslimah mana pun yang ingin kasih sayangnya dibagi, tetapi menjadi istri kedua pun harus siap menanggung segala konsekuensi.
Suami bukan hanya milik istri kedua, tapi juga istri pertama dan diharuskan adil.
Maka dari itu wanita muslimah yang menjadi istri kedua tak seharusnya banyak menuntut keinginan kepada suami yang mesti bersikap adil.
- Lihat Kebawah dan Perbanyak Syukur
Jika menjadi istri kedua merasa tertekan dengan keadaan yang harus berbagi suami dengan istri pertama, maka hendaklah wanita muslimah teesebut melihat keadaan sekitar yang tak seberuntung dirinya.
Suami sanggup mencukupi kebutuhan dan berlaku adil saja rasanya sudah sangat bersyukur.
Diluar sana mungkin ada yang keadaannya lebih sulit dari yang dialami oleh istri kedua.
- Hilangkan Rasa Cemburu dan Posisikan Diri Sebagai Istri Pertama
Ketika istri kedua dilanda cemburu sebab suami lebih perhatian kepada istri pertama, maka kendalikanlah rasa itu.
Posisikan diri sebagai istri pertama dan rasakan jika kamu yang merasakan hal tersebut.
Tentulah istri pertama akan lebih sakit mengetahui suaminya memadu dirinya dengan wanita muslimah yang lain.***
