Mereka mungkin cenderung berfokus pada hal-hal negatif, merasa sulit untuk menemukan makna atau kebahagiaan dalam kehidupan, dan mungkin juga menghindari aktivitas sosial atau kesempatan yang mungkin membuat mereka merasa lebih baik.
Baca Juga: Jangan Salah Pilih Wanita Untuk Dinikahi! Kamu Harus Tahu Berikut Muslimah Ideal Versi Al Quran
Ketiga, kegagalan beradaptasi dengan lingkungan.
Gejala ini mengacu pada kesulitan individu dalam berinteraksi dan berfungsi secara memadai dalam lingkungan sosial dan fisiknya.
Kegagalan ini bisa terjadi dalam berbagai situasi, baik di tempat kerja, dalam hubungan interpersonal, maupun dalam lingkungan sehari-hari.
Keempat, pada beberapa penderita gangguan mental menerima pengobatan psikiatri di rumah sakit, sementara lainnya tidak mendapatkan perawatan semacam itu.
Lalu, bagaimana gangguan mental menurut perspektif islam?
Berdasarkan Jurnal Syifa Medika Edisi Maret, gangguan mental memiliki titik kunci yaitu penurunan fungsi mental yang berpengaruh pada perilaku yang tidak wajar.
Hal ini sesuai dengan yang termaktub di dalam Al-Quran, tepatnya pada Surat Al-Baqarah Ayat 10, yaitu sebagai berikut:
فِى قُلُوبِهِم مَّرَضٌ فَزَادَهُمُ ٱللَّهُ مَرَضًا ۖ وَلَهُمْ عَذَابٌ أَلِيمٌۢ بِمَا كَانُوا۟ يَكْذِبُونَ
Fī qulụbihim maraḍun fa zādahumullāhu maraḍā, wa lahum ‘ażābun alīmum bimā kānụ yakżibụn
Artinya: “Dalam hati mereka ada penyakit, lalu ditambah Allah penyakitnya; dan bagi mereka siksa yang pedih, disebabkan mereka berdusta.”
Baca Juga: Peserta CPNS Wajib Hafal! Inilah Doa-doa yang Bisa Diamalkan Ketika Hendak Menghadapi Tes CPNS 2023
Penyakit yang dimaksudkan disini yaitu kelemahan keyakinan terhadap kebenaran Nabi Muhammad SAW, yang kemudian menciptakan perasaan kedengkian, iri hati, dan dendam terhadap nabi, agama, dan orang-orang Islam.
Adapun ciri-ciri mental yang tidak sehat yaitu sebagai berikut: