GENMUSLIM.id- Ketika Revolusi Perancis yang menyuarakan ide-ide egalite, fraternite, maupun liberte tersiar di seluruh Eropa, tak terkecuali Turki Utsmani, di mana pengaruh dari westernisasi tersebut juga menembus di jantung masyarakatnya.
Dalam kasus Turki Utsmani, diawali pada masa Sultan Salim III memerintah yang membuat sebuah kebijakan yang disebut Orde Baru, lalu dilanjutkan pada masa Sultan Abdul Majid, pada masa ini gerakan westernisasi dikenal sebagai gerakan Tanzimat.
Tokoh utama dalam gerakan westernisasi di Turki Utsmani pada masa Sultan Abdul Majid ialah Mustafa Rasyid Pasha dan Mehmed Sadik Rifat Pasha, kedua tokoh tersebut terpengaruh oleh peradaban Barat yang dianggapnya sebagai ‘peradaban maju’, yang patut dicontoh oleh rakyat Utsmani.
Di dalam buku yang berjudul Sejarah Kebudayaan Islam di Kawasan Turki, Syafiq Mughni mengatakan, bahwa gerakan westernisasi yang mengatasnamakan Tanzimat ini melahirkan sebuah gerakan sekuler lain yang bernama Utsmani Muda.
Kelompok Utsmani Muda yang lahir dari gerakan Tanzimat ini menentang pemerintahan monarki yang dianggapnya sebagai pemerintahan absolut, represif, koersif, dan menghendaki pemerintahan yang sifatnya konstitusi sebagaimana diterapkan di Perancis maupun Italia waktu itu.
Dengan pemerintahan yang sifatnya konstitusi ini, bagi kalangan Utsmani Muda akan berdampak pada perbaikan di dalam Kekhalifahan Turki Utsmani, namun sejarah ke depan membuktikan sebaliknya, sebab ketika peran dan pengaruh khalifah direduksi demi mewujudkan pemerintahan yang konstitusional, justru menimbulkan malapetaka yang luar biasa di internal Turki Utsmani.
Menurut Syafiq Mughni, kelompok Utsmani Muda diawal menemukan kegagalan, hal tersebut disebabkan, corak rakyat Turki Utsmani waktu itu yang belum sekuler sepertiTurki sekarang, yang kedua orang-orang Turki Utsmani yang belajar di Barat belum mapan secara ekonomi dan pengaruh politik.
Baca Juga: Bolehkah Memakai Cincin Dijari Manapun Bagi Muslimah? Begini Hukum dan Pandangannya dalam Islam!
Tokoh terkenal dalam gerakan Utsmani Muda ialah Namik Kemal dan Midhat Pasha.
Kelompok lain yang terpengaruh oleh Barat atau westernisasi ini ialah gerakan Turki Muda.
Di dalam buku Sejarah Sosial Umat Islam, Ira Lapidus mengatakan, Turki Muda dibagi menjadi dua kelompok kepemimpinan, yang pertama dipimpin oleh Ahmad Reza, yang menghendaki sultan yang kuat pemusatan pada unsur Muslim Turki saja, yang kedua dipimpin Sabahedin yang menekan desentralisasi pemerintahan Utsmani dan menghendaki sebuah masyarakat federasi dengan pemberian otonom bagi warga Kristen, yang pada periode sebelumnya, tanpa meminjam ide-ide Barat, Kekhalifahan Turki Utsamani sudah memperlakukan warga Kristen dengan seadil-adilnya.
Kelompok Turki Muda ini juga yang mempelopori sebuah format ‘Turki yang modern’, yang ciri-cirinya merancang Utsmani yang industrialis kapitalis, dengan disahkannya Undang-Undang Industri (Law for Encoragement of Industry) pada tahun 1909, dan diperbarui pada tahun 1915.