Membaca Sejarah Kontribusi Peradaban Islam Bagi Kepulauan Nusantara, Sebuah Pengantar Singkat (Part 1)

Photo Author
- Rabu, 30 Agustus 2023 | 15:15 WIB
Gambar ilustrasi kontribusi peradaban Islam bagi Nusantara di sejarah Indonesia.  (GENMUSLIM.id/dok: screenshot dari akun youtube ghazistories)
Gambar ilustrasi kontribusi peradaban Islam bagi Nusantara di sejarah Indonesia. (GENMUSLIM.id/dok: screenshot dari akun youtube ghazistories)
GENMUSLIM.id- Nama Nusantara merupakan sebutan Indonesia masa lampau, yang di dalam sejarah yang panjang, bersinggungan, saling menunjukan sikap menghormati, ada pengaruh politik dengan peradaban Islam yang ada di kawasan Timur Tengah.
 
Meskipun mempunyai sumbangsih dan pengaruh yang nyata, namun sejarah mengenai sumbangsih peradaban Islam bagi Nusantara masih sedikit yang menulisnya, sebagai contoh di dalam kasus buku Sejarah Nasional Indonesia yang setebal 6 jilid itu, hanya menulis beberapa paragraf saja, yakni sekedar mengenai Turki Usmani pada abad 16 membantu armada perang Aceh ke Selat Malaka untuk melawan Portugis.
 
 
Selain itu, meskipun sudah mempunyai kesadaran untuk menggeser sejarah Indonesia yang dari Belanda Sentris atau Nerlandocentris menuju Indonesia Sentris, namun tetap memberi porsi sedikit sejarah sumbangsih Islam maupun Peradaban Islam bagi Nusantara.
 
Di dalam buku The Ottoman Age of Exploration, Giancarlo Casale mengatakan, ketika militer Kesultanan Aceh dibantu oleh kekuatan militer Turki Usmani pada abad 16, yang berhasil mengimbangi kekuatan Portugis, semenjak itu pula Turki Usmani menguatkan pengaruhnya di Samudra Hindia, dengan motif agama dan politik.
 
 
Selain itu, dunia Islam mengakui kepemimpinan mereka dan yang berhak membantu membebaskan dari penjajahan Eropa yang sangat menindas itu.
 
Giancarlo Casale juga mengatakan, bahwa masyarakat Muslim, dari Tanduk Afrika hingga Nusantara (Indonesia), memberikan pengakuan bahwa Turki Utsmani  sebagai pemimpin peradaban Islam, dengan nama-nama Sultan disebut di khutbah Jumat
Most important, the Ottoman dynasty’s authorithy as caliph of the universal community of believers was recognized on a scale never equaled before or since, receiving formal expression in the Friday sermons of Muslim houses of worship from the Horn of Africa to Indonesia (Giancarlo Casale, The Ottoman Age of Exploration, 2010).’
 
Sependek pembacaan mengenai sejarah Indonesia selama ini, posisi Belanda dengan Turki Usmani di mata masyarakat Nusantara secara general berbeda.
 
Jika Belanda dianggap penjajah, maka Turki Usmani dianggap sebagai saudara seiman dalm bingkai ukhuwah islamiyah.
 
Hal tersebut bisa dibuktikan adanya arsip BOA, HR,TO, 390/87, yang menyebutkan adanya petisi yang berisi permohonan kepada Turki Usmani untuk masyarakat Nusantara dalam melawan penjajahan,
‘Kami membawa petisi mewakili orang Aceh-Jawa, yang telah berjuang melawan pasukan Belanda selama 14 tahun, dan berkeinginan untuk berlindung di Kekhalifahan.
 
Kami telah berperang dan mengorbankan nyawa serta hartanya melawan para musuh yang telah berusaha menginvasi negara mereka namun tidak berhasil karena bantuan Allah SWT.
 
 
Sayangnya, karena kami jauh dari negara maju, kami tidak mendapatkan perlindungan.
 
Oleh karena itu, kami merasa putus asa dan memutuskan bantuan dari salah satu negara maju.
 
Akan tetapi, jarak di antara kami membuat hal ini mustahil.
 
Dengan segala rasa putus asa, kami mendengar bahwa Kekaisaran Turki Usmani memiliki wazir di makkah dan karena kami telah terikat dengan Kekhalifahan dengan agama, maka kami sangat ingin mencari perlindungan di Kekhalifahan dibandingkan tinggal di negara lainnya.
 
Kami mengirim petisi ini untuk diserahkan kepada Turki Usmani melalui beberapa utusan kami, yang menunaikan ibadah Haji di Mekah.
 
Kami ingin memberitahukan kepada Sultan, bahwa negeri kami menunggu bantuan dari Sultan, karena kami tahu Kekaisaran Turki Usmani tidak akan membiarkan negeri-negeri Muslim lainnya diserang.’***
 
 Sobat Genmuslim yang baik hatinya, ingin mendapat berita update setiap hari dari Genmuslim.id? Ayo gabung di Grup Telegram "GENMUSLIM NEWS", caranya klik link https://t.me/genmuslimnews, kemudian join. Langkah pertama install aplikasi Telegram di Ponsel.
 

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Dwi Nur Ratnaningsih

Sumber: Sejarah Nasional Indonesia.Poesponegoro, marwati Djoenoed Th

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X