GENMUSLIM.id - Perayaan maulid Nabi memang sudah menjadi semacam ‘tradisi’ tahunan yang diselenggarakan oleh Muslim seluruh dunia, tak terkecuali di Indonesia, tetapi yang jarang diketahui oleh umat Islam mengenai perayaan maulid Nabi pada periode perang salib.
Perang Salib merupakan periode sejarah yang membuat hubungan Islam dan Barat mengalami ketegangan hingga sampai sekarang, yang menjadi salah satu pemantik orang-orang Barat era setelahnya melakukan kolonisasi terhadap negeri-negeri Muslim maupun negeri di luar Benua Eropa secara umumnya.
Maulid Nabi sebuah perayaan yang dilakukan oleh kaum Muslim seluruh dunia dalam rangka mengenang, menghormati, serta berusaha meneladani perjuangan Rasulullah SAW, lantas bagaimana perayaan maulid Nabi memainkan peranan penting pada periode Perang Salib?
Baca Juga: Peringati Maulid Nabi Muhammad SAW, Simak Tujuan Mengkaji Sirah Nabawiyah Berikut Ini!
Di dalam buku Islam Ditinjau dari Berbagai Aspek Jilid 1, Harun Nasution mengatakan, Perang Salib ini diawali sebuah ekspansi yang dipimpin oleh Alp Arselan dengan pasukannya 150.000 melawan pasukan Romawi yang berjumlah 200.000 orang, yang terdiri dari tentara Romawi, Ghuz, Al Akraj, Al Hajr, Perancis, dan Armenia.
Peristiwa besar ini disebut Perang Manzikert pada tahun 1071 M. dan dari peristiwa ini menumbuhkan kebencian orang-orang Kristen terhadap umat Islam semakin.
Ketika Baitul Maqdis yang sebelumnya dikuasai Dinasti Fatimiah yang Syi’ah, namun setelah dikuasasi oleh Dinasti Seljuk yang Sunni.
Melihat kondisi seperti itu, maka pada tahun 1095, Paus Urbanus II menyeru kepada umat Kristen untuk malakukan perang suci, dan di kemudian hari dikenal dengan nama Perang Salib.
Baca Juga: Perayaan Maulid Nabi Muhammad SAW: Kenali Tujuan dan Cara Memperingati Hari Kelahiran Rasulullah
Perang Salib ini ditulis oleh para ilmuwan menjadi ragam periode, ada yang menyebut lima periode, ada pula yang menyebut enam periode, bahkan ada pula yang menyebut tiga periode.
Setelah Paus Urbanus II melakukan propaganda kepada umat Kristen Eropa untuk melawan Islam, maka di tahun yang sama, 1095, berhasil mengumpulkan 150.000 pasukan yang terdiri sebagian Bangsa Norman dan Perancis, mereka melewati Konstantinopel hingga tiba di Palestina.
Tentara Salib yang dipimpin oleh Raymond, Bohemond, Godfrey memperoleh kemenangan besar.
Pada tanggal 18 Juni 1097 berhasil menaklukan Nicea, tahun 1098 berhasil menaklukan Raha (Edessa), dan secara garis besar berhasil membentuk Kerajaan Latin 1 dengan Baldwin sebagai raja.
Baca Juga: Argumen Kebolehan Merayakan Maulid Nabi Muhammad, Perhatikan Alasan dan Penjelasannya Berikut ini!