GENMUSLIM.id – Ain adalah efek dari tatapan dengki seseorang yang dapat membahayakan subjek yang menjadi sasarannya.
Contoh kasus penyakit ain yaitu jika seorang anak kecil menjadi objek tatapan dengki, hal ini bisa menyebabkan anak tersebut jatuh sakit atau menangis terus-menerus.
Dalam beberapa kasus, gejala penyakit ain bisa tiba-tiba muncul, seperti menolak menyusui tanpa alasan yang jelas, yang menyebabkan penurunan berat badan secara drastis.
Selain dari tatapan langsung, ain juga dapat terjadi melalui gambar atau rekaman video.
Sebaiknya kita tetap waspada saat berbagi foto atau video, baik itu mengenai diri sendiri, keluarga, atau anak-anak kita di platform media sosial.
Hal ini disebabkan oleh potensi bahaya penyakit ain yang dapat berdampak melalui foto atau rekaman video.
Penting untuk diingat, bahwa penyakit ain dapat muncul bahkan jika mata yang melihatnya tidak memiliki niat jahat (ia hanya takjub dan kagum).
Meskipun tidak selalu setiap gambar yang kita bagikan akan terkena dampak ain, lebih baik berhati-hati, mengingat bahwa media sosial dapat diakses oleh banyak orang.
Karena bisa saja orang yang melihat foto dan video kita merasa iri dan dengki terhadap nikmat yang kita peroleh ataupun merasa takjub dengan kenikmatan tersebut, dan ketakjuban mereka tidak diiringi dengan menyebut nama Allah atau ucapan keberkahan.
Bahkan saking dahsyatnya penyakit ini, ain juga dapat terjadi karna membayangkan atau mengkhayalkan apa yang disampaikan kepadanya.
Dilansir Genmuslim Zaadul Ma’ad (4: 153) pada Kamis, 24 Agustus 2023, Ibnul Qayyim menjelaskan, “Ain bukan hanya lewat jalan melihat. Bahkan orang buta sekali pun bisa membayangkan sesuatu lalu ia bisa memberikan pengaruh ‘ain meskipun ia tidak melihat. Banyak kasus yang terjadi yang menunjukkan bahwa ‘ain bisa menimpa seseorang hanya lewat khayalan tanpa melihat.”
Kemudian dalam Fatwa Al Islam Sual wal Jawab no. 122272, Syaikh Sholih Al Munajjid menambahkan, “Dari sini terlihat bahwa ‘ain bisa ditimbulkan dengan melihat pada gambar seseorang secara langsung atau melihatnya di TV. Bahkan bisa hanya dengan mendengar, lalu dikhayalkan dan terkenalah ‘ain. Kita memohon pada Allah keselamatan.”
