Kedudukan Perempuan dalam Islam Menurut Tariq Ramadan, Perempuan Setara Baik Secara Sosial Maupun Agama?

Photo Author
- Selasa, 22 Agustus 2023 | 09:50 WIB
Tariq Ramadan, Pemikirannya tentang perempuan (GENMUSLIM.id/dok: newsdirectory3.com/Tariq Ramadan)
Tariq Ramadan, Pemikirannya tentang perempuan (GENMUSLIM.id/dok: newsdirectory3.com/Tariq Ramadan)

GENMUSLIM.id- Gagasan Tariq mengenai perempuan dapat dibaca dari caranya untuk mempromosikan posisi yang sama atau setara dengan laki-laki sebagai ciptaan Tuhan.

Akan tetapi, ketika berbicara Perempuan di level sosial, maka akan didapat suatu pola-pola yang berbeda, meliputi struktur sosial, simbol, budaya, peran gender, dan posisi di unit keluarga, pungkas Tariq.

Dikutip GENMUSLIM dari salah satu laman resmi milik Tariq yaitu, tariqramadan.com, 21 Agustus 2023, menyebut bahwa selain dari pada pola-pola yang berhubungan dalam ruang lingkup sosial, perempuan sudah semestinya pula berperan dalam urusan politik pengambilan kebijakan.

Perdebatan yang berlangsung antara Barat dan Islam mengenai perempuan ini bermuara pada praktik-praktik yang tidak sejalan dengan prinsip yang seharusnya—lihat pada artikel Pemikiran Tariq Ramadan mengenai Fikih Kontemporer, Tinjauan Ulang terhadap Konsep Syariah dalam Islam.

Baca Juga: Keteladanan Dari Kisah Nabi dan Sahabiyah: Mengambil Hikmah Dalam Kehidupan Wanita Muslimah

Isu perempuan yang bergulir di Barat itu hanya berkisar pada hal-hal yang menyangkut penerapannya saja, yang mana hal tersebut menurutnya senantiasa mengalami perubahan bergantung pada konteks sosialnya, seperti pakaian jilbab, poligami dan lain sebagainya.

Terjadinya perbedaan pendapat ini disebabkan oleh cara pandang terhadap penafsiran Alquran yang berbeda.

Menurutnya, seorang penafsir Alquran tidak bisa hanya menafsirkan Alquran dengan berfokus pada teksnya saja, akan tetapi perlu menghubungkan teks tersebut dengan univernya.

Adakalanya seorang penafsir bahkan dipengaruhi betul oleh konteks yang melingkupinya ketika menafsirkan Alquran.

Baca Juga: Edisi Kemerdekaan RI, Bagaimana Islam di Tanah Jawa Abad 19 Didefinisikan oleh Kolonial Belanda?

Tariq menyebutkan bahwa sumber-sumber penafsiran masa awal, seperti at-Tabari, al-Razi atau Qurtubi menunjukkan sikap mereka yang sangat dipengaruhi oleh konteksnya yang patriarki dulu.

Hal ini menyebabkan banyak dari pendapat mereka mengenai peran perempuan serta bagaimana memperlakukan mereka sesuai dengan cara-cara patriarki memandang.

Oleh karenanya, menurut Tariq model penafsiran yang tidak mempertimbangkan kronologi konteks yang ada membuat penafsiran Alquran cenderung menghambat peran perempuan lebih luas.

Sulit untuk ulama dapat memberikan pendapat hukum yang jelas dengan tujuan yang lebih mulia, bila pendekatan untuk membaca teks Alquran dengan mempertimbangkan konteksnya justru dianggap sebagai bidah atau penyesatan.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Nauveliawati Nur Al-Fathonah

Sumber: Berbagai Sumber

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Terpopuler

X