Jangan Langsung Tolak Hadiah! Inilah Tips Kapan Harus Menerima atau Menolak Pemberian Orang Lain dalam Islam

Photo Author
- Selasa, 22 Agustus 2023 | 09:25 WIB
ilustrasi menolak pemberian hadiah (GENMUSLIM.id/dok: Canva/Juleta Martirosyan)
ilustrasi menolak pemberian hadiah (GENMUSLIM.id/dok: Canva/Juleta Martirosyan)

Dari cuplikan di atas, dapat dijelaskan bahwa sebaiknya kita menghindari menolak pemberian dari orang lain, terutama bila mereka sesama Muslim, karena tindakan ini dapat menyakiti perasaan mereka.

Terlebih lagi, sebagai orang yang beriman, kita percaya bahwa segala rezeki berasal dari Allah subhanahu wa ta’ala.

Dalam hal ini, orang yang memberi hadiah kepada kita sebenarnya menjadi perantara yang digerakkan oleh Allah untuk memberikan bagian rezeki yang telah ditentukan-Nya.

Ini berarti bahwa pemberian yang kita terima dari orang lain seharusnya dianggap sebagai pemberian dari Allah subhanahu wa ta’ala, dengan syarat bahwa kita tidak pernah meminta atau memberikan isyarat untuk mendapatkan hadiah tersebut, sebagaimana dijelaskan dalam hadits di atas.

Baca Juga: Semakin Menegangkan, Simak Sinopsis Drakor Arthdal Chronicles The Sword of Aramoon yang Akan Segera Tayang!

Menolak hadiah yang diberikan oleh orang lain karena alasan rasa malu atau untuk menunjukkan kezuhudannya sebenarnya tidaklah tepat.

Sebaliknya, tindakan ini justru dapat dianggap sebagai perilaku yang buruk, seperti yang diuraikan oleh Sayyid Abdullah al-Haddad yang artinya:

 “Menolak pemberian orang (lain) mengandung kerusakan yang besar sebab banyak orang awam menjadi terkagum dengan mengagungkan orang-orang yang menolak pemberian. Padahal adakalanya yang mendorong sebagian orang dari ahli ibadah untuk menolak pemberian adalah keinginannya untuk memperlihatkan kezuhudan diri demi memperoleh kedudukan terhormat di hati orang awam itu. Atas dasar ini, sebagian kaum muhaqqiqin (orang yang menguasai ilmu dan mengamalkannya) secara terbuka mau menerima pemberian orang lain, kemudian menyedekahkannya kembali secara rahasia.”

Baca Juga: Terancam Bangkrut, OpenAI pengembang ChatGPT Butuh Rp 10 Miliar Per Hari untuk Biaya Operasional

Keterangan tersebut mengandung makna bahwa menolak pemberian dari orang lain dengan maksud untuk menunjukkan zuhud adalah tindakan yang tidak tepat, karena dapat menyesatkan banyak orang yang terkesan oleh praktik zuhudnya yang sebenarnya tidak sesuai.

Menurut pendapat Sayyid Abdullah al-Haddad, orang yang menjalankan prinsip zuhudnya sebenarnya tidak diharuskan secara terbuka menolak hadiah yang diberikan oleh orang lain.

Sebaliknya, mereka sebaiknya menerima pemberian tersebut dan kemudian secara rahasia menyumbangkannya kepada mereka yang membutuhkan, seperti fakir-miskin dan orang yang kurang mampu.

Selanjutnya Sayyid Abdullah al-Haddad menjelaskan tentang beberapa kondisi di mana kita diwajibkan untuk menolak pemberian orang lain, secara ringkas adalah sebagai berikut:

Baca Juga: Strategi Pengembangan Diri: Panduan Praktis Mengendalikan Amarah untuk Mencapai Ketenangan Batin

Pertama, jika sebuah sumbangan teridentifikasi atau diduga sangat kuat berasal dari barang yang terlarang, seperti uang hasil pencurian atau korupsi, maka dianjurkan untuk menolak penerimaan sumbangan tersebut.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Nauveliawati Nur Al-Fathonah

Sumber: Berbagai Sumber

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X