Salah satu hal yang menarik mengenai keilmuannya ini, juga terdapat pada salah satu doa indah yang dia ajarkan pada Abdullah bin Jakfar.
Dikutip GENMUSLIM dari kitab al-Wasail al-Safi’ah fi Al-Adzkar al-Nafi’ah wa al-Aurad al-Jami’ah, karya Sayyid Muhammad bin Ali al-Tarimi, bahwa Ali pernah berbincang dengan Abdullah bin Jakfar.
Ali bin Abi Thalib berkata: “Wahai Abdullah bin Jakfar, saya akan memberi tahu kepadamu tentang beberapa kalimat dan doa, yang apabila kalimat dan doa ini dibaca, maka hajatmu akan terkabulkan dan apa yang kamu minta selama ini akan segera di kabulkan.”
لا إله إلا الله وحده لا شريك له العلي العظيم ، لا إله إلا الله وحده لا شريك له الحليم الكريم ، الحمد لله رب العالمين
Lailaha illallahu wahdahu lasyarikalahul aliyil adzimi, Lailaha illallahu wahdahu lasyarikalahul halimul karim Alhamdulillahi rabbil alamien.
Artinya: Tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) selain Allah semata, tiada sekutu baginya yang maha tinggi lagi maha agung. Tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) selain Allah semata, tiada sekutu baginya yang santun dan pemurah. Segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam.
Ali bin Abi Thalib kemudian berkata lagi, “Setelah kamu membaca kalimat itu, kemudian kamu berdoa dengan doa yang saya ajarkan ini!”
Kemudian Ali bin Abi Thalib membacakan doa tersebut:
اللهم إني أسألك ثواب الشاکرین ، و نزل المقربين ، ومرافقة النبيين ، ويقين الصديقين ، وذلة المتقين ، وإخبات الموقنين حتى تتوفاني على ذلك، يا أرحم الراحمين
Allahumma inni as’aluka tsawabas syakiriin, wanuzulal muqarrabien, wamurafaqatan nabiyyiin, wayakinas shiddiqiin wadzillatal muttaqiin, waihbaatal muqiniin hatta tatawaffanii ala dzalika, ya arhamarrahimin.
Baca Juga: Sebagai Salah Satu Makhluk yang Hidup di Dunia, Mungkinkah Manusia Bisa Hidup Harmoni Tanpa Negara?
Artinya: Ya Allah, aku memohon kepada-Mu pahala orang-orang yang bersyukur, kedudukan para orang-orang yang dekat kepada-Mu, persahabatan dengan para Nabi, keyakinan orang-orang yang jujur, kerendahan hati orang-orang yang bertakwa, dan sifat tawadhu kaum muqinin (orang-orang yang memiliki keyakinan), hingga kamu akhiri usiaku dalam keadaan demikian, wahai yang maha pengasih dari semua yang berjiwa kasih.
Wallahu A’lam Bissawab.***