Adab keempat dalam berdoa adalah bershalawat kepada Nabi saat berdoa.
Dikutip dari berbagai sumber, Ibnul Qayyim menyatakan bahwa ada tiga tingkatan dalam bershalawat saat doa:
1. Bershalawat sebelum memanjatkan doa setelah memuji Allah.
2. Bershalawat di awal, pertengahan dan akhir doa.
3. Bershalawat di awal dan di akhir, lalu menjadikan hajat yang diminta di pertengahan doa.
Adab kelima dalam berdoa adalah cara mengangkat tangan ketika berdoa dikutip dari berbagai sumber, yaitu :
Pertama, Mengangkat tangan dengan menjadikan bagian punggung telapak tangan diarahkan ke arah kiblat, sambil yang berdoa menghadap kiblat, sedangkan bagian dalam telapak tangannya diarahkan ke arah wajah. Riwayat cara ini adalah dari contoh doa istisqa yang dipraktikkan oleh Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam.
Kedua, Mengangkat kedua tangan dengan menjadikan bagian dalam telapak tangan dihadapkan ke langit, lantas punggung telapak tangan dihadapkan ke bumi. Ada riwayat seperti dari Ibnu ‘Umar, Abu Hurairah, dan Ibnu Sirin. Lihat Jami’ Al-‘Ulum wa Al-Hikam, 1:271-272.
Adab keenam dalam berdoa adalah bertawassul dalam berdoa, dengan menyeru nama dan sifat Allah.
Bertawassul dengan menyebut amalan shalih yang terbaik dan tawassul dengan perantara doa orang shalih yang masih hidup.
Selanjutnya, adab ketujuh dalam berdoa adalah percaya kepada janji Allah, memilih waktu terbaik dalam berdoa, menghadap kiblat, dalam keadaan suci, dan mendahului doa dengan taubat dan istighfar.
Pentingnya mengamalkan adab dalam berdoa dan jangan menganggap remeh. Semoga kita bisa menerapkan adab berdoa diatas dalam kehidupan kita. ***