GENMUSLIM.id - Komunitas kampus di seluruh Indonesia telah terguncang oleh kasus pembunuhan Ahmad Malik, seorang mahasiswa UI.
Kita sebagai mahasiswa yang mengikuti kasus pembunuhan di kalangan mahasiswa, salah satunya kasus mahasiswa UI, kita akan bahas secara pandangan islam terkait hukum pembunuhan.
Dari pengakuan Altaf (sang pelaku), ia dengan tega membunuh juniornya yaitu salah satu mahasiswa ui karena terjerat pinjaman online (pinjol). Ia memiliki niat untuk menguasai harta benda korban sehingga utang pinjolnya bisa lunas.
"Dan janganlah kamu membunuh jiwa yang diharamkan Allah kecuali dengan alasan yang benar," dalam Surah Al-Isra', ayat 33.
Dalam agama Islam, melakukan pembunuhan terhadap seseorang tanpa alasan yang jelas dan sah secara hukum adalah dosa besar. Dalam pengakuan pelaku bahwasannya dia tidak ada masalah apapun dengan korban.
"Saya tidak ada masalah dengan korban, saya juga tidak memiliki dendam. Karena saya sudah putus asa. Rencana ini baru muncul saat saya mengantar pulang di hari Rabu sebelum kejadian," kata Altaf.
Komunitas Muslim di UI dan sekitarnya telah menggelar doa bersama untuk mengenang Ahmad Malik.
Selain itu, mereka mendoakan agar keluarga korban diberi kekuatan dan ketabahan untuk menghadapi kesulitan ini. Selain itu, sesuai dengan ajaran damai yang terkandung dalam agama Islam, mereka mengimbau agar semua pihak menjaga kedamaian dan menghindari permusuhan.
Hukum membunuh orang dalam pandangan islam:
Dalam agama Islam, nilai-nilai yang penting untuk menjalin hubungan antar manusia adalah berupa kasih sayang, perdamaian, dan keadilan.
Oleh karena itu, pembunuhan sangat dilarang oleh hukum Islam, dan pembunuhan hanya diizinkan dalam situasi tertentu dan situasi yang mendesak.
Artinya: "Oleh karena itu, Kami menetapkan (suatu hukum) bagi bani Israil bahwa siapa yang membunuh seseorang bukan karena (orang yang dibunuh itu) telah membunuh orang lain atau karena telah berbuat kerusakan di bumi, maka seakan-akan dia telah membunuh semua manusia. Sebaliknya, siapa yang memelihara kehidupan seorang manusia, dia seakan-akan telah memelihara kehidupan semua manusia. Sungguh, rasul-rasul Kami benar-benar telah datang kepada mereka dengan (membawa) keterangan-keterangan yang jelas. Kemudian, sesungguhnya banyak di antara mereka setelah itu melampaui batas di bumi." (QS Al Maidah: 32)