GENMUSLIM.id – Manusia yang baik tentunya akan disenangi oleh orang lain, baik dalam bersikap, bertutur kata, berperilaku dan sebagainya, buah dari kebaikan ini biasanya akan membuat orang merasa nyaman dengannya, lantas bagaimana dengan sebaik-baik manusia di antara orang-orang yang baik?
Jika selama ini mendefinisikan manusia yang baik adalah mereka yang senang memberi atau bersedekah, suka menolong, dan perbuatan baik lainnya tentunya ini benar, namun diantara orang-orang yang baik ada manusia yang terbaik dan menjadi sebaik-baik manusia.
Dikutip GENMUSLIM.id dari buku Tafsir Ibnu Katsir, menjadi sebaik-baik manusia dalam islam disampaikan dalam beberapa hadits diantaranya:
Al-Bukhari meriwayatkan, Hajjaj bin Minhal memberitahu kami, dari ‘Utsman bin ‘Affan ra, dari Nabi Salallahu ‘alaihi wa sallam beliau bersabda:
“Sebaik-baik kalian adalah yang mempelajari Alquran dan mengajarkannya.”
Abu ‘Abdirrahman pernah membacakan kepada istri ‘Utsman ra, sampai al-Hajjaj mengatakan: “Dan itulah yang membuatku menduduki tempatku ini.”
Dan inilah di antara sifat orang-orang mukmin yang selalu mengikuti para Rasul, dan mereka itulah orang-orang yang sempurna dan menyempurnakan orang lain.
Yakni dalam bentuk penggabungan antara perolehan dan pemberian manfaat kepada orang lain, dan itu jelas berbeda dengan sifat orang-orang kafir yang sombong, yang tidak mengambil dan tidak juga memberi manfaat kepada seorang pun, sebagaimana difirmankan Allah Ta’ala:
الَّذِينَ كَفَرُوا وَصَدُّوا عَنْ سَبِيلِ اللَّهِ زِدْنَاهُمْ عَذَابًا فَوْقَ الْعَذَابِ بِمَا كَانُوا يُفْسِدُونَ
“Orang-orang kafir dan menghalangi (manusia) dari jalan Allah, Kami tambahkan kepada mereka siksaan di atas siksaan disebabkan mereka selalu berbuat kerusakan.” (QS. An-Nahl [16]: 880
Dan sebagaimana difirmankan-Nya pula:
وَهُمْ يَنْهَوْنَ عَنْهُ وَيَنْأَوْنَ عَنْهُ ۖ