GENMUSLIM.id - Dunia anak adalah dunia bermain bersama teman.
Bermain bersama teman juga berdampak positif untuk perkembangan anak karena mereka akan belajar bersosialisasi dengan lingkungan.
Namun, seringkali anak juga menangis saat bermain bersama teman.
Umumnya, mereka menangis karena merasa diintimidasi teman saat bermain.
Sebagai orang tua, tentu ada rasa jengkel jika anak bercerita bahwa ia diganggu temannya, apalagi anak sampai menangis.
Baca Juga: Inilah doa-doa yang Mustajab ketika Waktu Fajar, Ayo Hafalkan agar Mendapat Keberkahannya!
Namun, di sinilah orang tua harus bijak menyikapi cerita anak yang diganggu teman saat bermain.
Jangan buru-buru menganggap anak adalah korban bully.
Dilansir Genmuslim dari Instagram @ibupedia, Psikolog Samanta Elsener, M.Psi. menyebutkan bahwa orang tua tidak boleh terburu-buru berprasangka negatif dan menyimpulkan bahwa anak kita adalah korban bully.
"Terus kita marah-marah, kita reaktif, dan merasa tidak terima anak diperlakukan demikian sehingga anak akan punya pemikiran bahwa dia adalah korban dari perilaku bully teman," jelas Psikolog Samantha.
Menurutnya, belum tentu keisengan teman akan berulang atau hanya keisengan sekali saja.
Baca Juga: Menumbuhkan Cinta Terhadap Al Quran, Begini Cara Ustadzah Oki Mengajarkan Anak Untuk Hafal Al Quran
Jadi, apa yang harus dilakukan orang tua saat menghadapi cerita anak yang mendapat perlakukan bully dari teman?
Solusinya, orang tua harus mengajarkan anak bagaimana menyelesaikan konflik mereka dengan temannya, sebelum memutuskan bahwa anak kita merupakan korban bully.