internasional

Tahap Kritis Palestina: Bantuan Tertahan, Lapar dan Dingin Membunuh Warga Gaza di Tengah Serangan Israel

Rabu, 7 Februari 2024 | 21:09 WIB
Warga Palestina Diserang Lapar dan Dingin Akibat Bantuan Tertahan di Tengah Serangan Israel ((Foto: GENMUSLIM.id/dok: Siti Wardah Yuningsih/Middle East Eye))

GENMUSLIM.id - Palestina kian terancam kelaparan dan kedinginan di tengah serangan Israel yang gencar dilakukan sejak 7 Oktober 2023.

Dilansir Genmuslim dari Qudsnews, sebuah video memperlihatkan seorang warga Palestina tengah mengumpulkan tepung di bawah reruntuhan rumahnya yang hancur akibat serangan Israel di Gaza Utara.

Hal tersebut semakin membuktikan bahwa lapar dan dingin menjadi ancaman tambahan bagi warga Palestina.

Dalam pertemuan pemerintah di kota Ramallah, Tepi Barat, Perdana Menteri Otoritas Palestina Mohammad Shtayyeh mengatakan, masyarakat telah kehilangan kekuatan, tidak mampu lagi menopang tubuh mereka yang kurus dan rentan terhadap epidemi dan penyakit.

Baca Juga: Agresi Militer Israel di Palestina Masih Belum Berhenti, Korban dari Kalangan Jurnalis Terus Bertambah

Kementerian Pembangunan Sosial Otoritas Palestina pada Minggu, 4 Februari 2024 menyatakan bahwa bantuan yang diterima oleh Gaza hanya mencakup 20% dari total populasi.

Hanya sekitar 8 persen dari keseluruhan bantuan yang sekarang menunggu berhasil masuk ke Gaza, Palestina.

Akibatnya, rakyat Palestina menghadapi fase kritis dan momen penentu dalam sejarah penjajahan.

Mereka berjuang untuk tetap tinggal di tanah air mereka dan mencapai proyek nasional untuk menentukan nasib mereka sendiri, demikian disampaikan oleh Kementerian tersebut.

Diketahui, Israel telah melakukan blokade total di Gaza sejak 9 Oktober 2023, sejak serangan pada 7 Oktober.

Israel melarang masuknya bantuan kemanusiaan dan bahan bakar melalui perbatasan Rafah-Mesir di wilayah selatan.

Baca Juga: Kementerian Sosial Palestina Sebut Bantuan untuk Palestina Hanya Bisa Mencukupi 20% dari Total Populasi Gaza

Hanya 9893 truk yang berhasil masuk ke Gaza sejak 7 Oktober 2023 hingga 2 Februari 2024 selama serangan.

Padahal sebelumnya terdapat 40 ribu truk yang biasa keluar-masuk Gaza setiap harinya.

Halaman:

Tags

Terkini