GENMUSLIM.id – Gerakan Perlawanan Islam atau yang lebih dikenal dengan nama Hamas dikabarkan menyetujui agenda gencatan senjata yang dimediasi berbagai pihak.
Namun Hamas mengusulkan beberapa kerangka perdamaian untuk mengakhiri perang di Jalur Gaza, Palestina.
“Al Jazeera memperoleh tanggapan Hamas terhadap usulan kerangka perdamaian di Gaza yang disampaikan kepada para mediator,” demikian laporan Al Jazeera pada Rabu, 7 Februari 2024.
Sumber Al Jazeera melaporkan bahwa Hamas Palestina telah menyetujui kesepakatan kerangka kerja untuk mencapai gencatan senjata yang komprehensif dan berkelanjutan dalam tiga tahap.
“Setiap tahap berlangsung selama 45 hari dan mencakup kesepakatan mengenai pertukaran tahanan dan jenazah, mengakhiri pengepungan, dan rekonstruksi,” ungkap sumber tersebut.
Hamas menambahkan lampiran rinci pada agenda tersebut dengan langkah-langkah untuk dilaksanakan pada tahap pertama perjanjian.
Pada tahap pertama, Hamas menawarkan pembebasan tahanan Israel termasuk anak-anak, wanita, orang tua, dan orang sakit.
Baca Juga: Yuk Intip! Inilah Salah Satu Pasar Tradisional Paling Bersejarah yang ada di Kota Kuno Palestina
Hamas juga mengharuskan masuknya kurang lebih 500 truk bantuan dan bahan bakar setiap hari ke seluruh Jalur Gaza pada tahap pertama.
Selain itu, Hamas mengharuskan ketersediaan 60.000 unit hunian sementara dan 200.000 tenda perlindungan ke Palestina, lebih tepatnya dia Jalur Gaza.
Hamas juga menuntut kembalinya para pengungsi ke rumah mereka dan jaminan kebebasan bergerak antara wilayah utara dan selatan Jalur Gaza.
Penyerbuan terhadap Masjid Al Aqsa oleh para pemukim Yahudi, serta restorasi kondisi masjid seperti sebelum tahun 2002 menjadi poin penting dalam tuntutan Hamas.
Mereka juga menginginkan Qatar, Mesir, Amerika Serikat, Turki, dan Rusia menjadi penjamin atas terlaksananya perjanjian tersebut.