GENMUSLIM.id - Pada malam yang dianggap diberkati oleh beberapa kalangan di Lebanon, sebuah kelompok berani mengklaim tanggung jawab atas serangan rudal yang menargetkan Israel.
Mereka menegaskan bahwa serangan tersebut menimbulkan kerugian besar di kalangan Zionis. Namun, serangan fisik ini ternyata hanyalah bagian dari strategi yang lebih besar.
Di balik layar, tim siber Lebanon, yang disebut Unit 75, meluncurkan operasi besar-besaran untuk menghancurkan infrastruktur teknologi Israel, terutama di Tel Aviv.
Dilansir GENMUSLIM dari Telegram Seputar Palestina pada Minggu, 22 September 2024, Operasi ini, yang dikenal dengan nama sandi عملية اليد المجهولة (Operasi Tangan Tak Dikenal), melibatkan penanaman perangkat lunak jahat (malware) yang dirancang untuk menghancurkan sistem komunikasi Israel.
Baca Juga: Ledakan Pager di Lebanon Sebabkan Ribuan Orang Luka dan Puluhan Tewas, Warga Sipil Jadi Korban!
Malware ini ditanam di ponsel warga Tel Aviv dan menyebar melalui email. Unit 75, yang bertanggung jawab atas operasi ini.
Mengirimkan pesan ke lebih dari 100 akun email Israel yang berisi malware berbahaya. Akibatnya, banyak perangkat yang terinfeksi mengalami kerusakan serius.
Dalam beberapa tahun terakhir, kemampuan siber Lebanon semakin berkembang pesat.
Mereka berhasil menyusup ke infrastruktur teknologi Israel, membuat Tel Aviv dan warganya berada dalam posisi rentan.
Dengan semakin ketergantungannya dunia pada teknologi, serangan siber seperti ini dapat menimbulkan kerusakan yang tak kalah besar dari serangan fisik.
Serangan siber ini tidak hanya merusak perangkat, tetapi juga menargetkan infrastruktur penting seperti jaringan telepon.
Serangan ini menandakan eskalasi ketegangan antara Lebanon dan Israel, di mana ancaman serangan tidak lagi terbatas pada aspek militer tradisional.
Teknologi telah menjadi medan pertempuran baru, dan Lebanon memanfaatkan potensi ini untuk melemahkan Israel.