Mengenang Sosok Ismail Haniyeh, Pemimpin Hamas yang Dibunuh Israel Dalam Serangan Udara di Teheran Iran

Photo Author
- Kamis, 1 Agustus 2024 | 11:44 WIB
Ismail Haniyeh  (Foto: GENMUSLIM.id/dok. Middle East Eye)
Ismail Haniyeh (Foto: GENMUSLIM.id/dok. Middle East Eye)

Pada tahun 1997, setelah Yassin dibebaskan dari penjara Israel, Haniyeh menjadi sekretaris pribadinya. 

Setelah pembunuhan Yassin dan penggantinya, Abdel Aziz al-Rantisi, pada tahun 2004, Haniyeh menjadi salah satu pemimpin senior kelompok tersebut.

 Ia ditunjuk sebagai pemimpin gerakan Hamas cabang Gaza pada tahun 2007, peran yang ia jabat hingga tahun 2017.

Pada tahun 2019, Haniyeh pindah ke Qatar untuk menghindari pembatasan perjalanannya dari Jalur Gaza yang terkepung.  

Baca Juga: Keluarga Ismail Haniyeh Kembali Jadi Korban: Musuh Ngimpi Kalo Mau Buat Saya Menyerah Karena Ini!

Haniyeh sebagai perdana menteri Palestina

Kemunculan Haniyeh dalam politik terjadi pada tahun 2006 saat pemilu legislatif Palestina, dimana Hamas berpartisipasi untuk pertama kalinya.

Setelah kemenangan mengejutkan kelompok tersebut, Mahmoud Abbas, presiden Otoritas Palestina (PA), menugaskan Haniyeh untuk membentuk pemerintahan baru.

Namun, masa kepemimpinannya tidak bertahan lama, karena ketegangan antara Hamas dan saingan politiknya, Fatah,

Berkembang menjadi konflik berdarah yang memecah pemerintahan menjadi dua. 

Baca Juga: Pimpinan Hamas, Ismail Haniyeh Berduka: 3 Putranya Tewas akibat Serangan Udara dari Tentara Israel, Reaksinya Bikin Takjub!

Abbas memberhentikan Haniyeh dari jabatannya pada bulan Juni 2007. Namun, Hamas menolak keputusan presiden tersebut.

Setelah perundingan rekonsiliasi selama bertahun-tahun, Haniyeh menyerahkan posisinya pada tahun 2014 kepada pemerintah persatuan nasional dengan Fatah. 

Ia terus menjabat sebagai pemimpin Hamas di Gaza hingga tahun 2017, ketika Yahya Sinwar menggantikannya. 

Pembunuhan Haniyeh di Iran

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Aisyah Tsabita

Sumber: Middle East Eye

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Terpopuler

X