Haniyeh selamat dari berbagai upaya pembunuhan oleh Israel, termasuk serangan terhadap Yassin pada tahun 2003 yang melukai lengannya.
Pada tahun 2018, Amerika Serikat menambahkannya ke dalam daftar teroris global yang ditetapkan secara khusus, sebuah keputusan yang dianggap konyol oleh Hamas.
Menyusul serangan yang dipimpin Hamas terhadap Israel pada tanggal 7 Oktober, jaksa Pengadilan Kriminal Internasional (ICC) mengatakan,
Dia sedang mencari surat perintah penangkapan untuk Haniyeh atas dugaan kejahatan perang.
Selama perang yang sedang berlangsung di Gaza, pasukan Israel mengebom anggota keluarga Haniyeh di kamp pengungsi al-Shati sebanyak dua kali,
Menewaskan sedikitnya tiga putra, dua cucu, saudara perempuan dan sekitar 10 kerabat lainnya.
Pada tanggal 31 Juli, dia dibunuh di Teheran, saat dia menghadiri pelantikan presiden baru Iran, Masoud Pezeshkian. ***