Mengenang Sosok Ismail Haniyeh, Pemimpin Hamas yang Dibunuh Israel Dalam Serangan Udara di Teheran Iran

Photo Author
- Kamis, 1 Agustus 2024 | 11:44 WIB
Ismail Haniyeh  (Foto: GENMUSLIM.id/dok. Middle East Eye)
Ismail Haniyeh (Foto: GENMUSLIM.id/dok. Middle East Eye)

Di mana Haniyeh dibesarkan?

Haniyeh lahir di Gaza pada tahun 1962 dari sebuah keluarga yang diusir dari al-Jura, yang saat ini menjadi bagian dari kota pelabuhan Ashkelon di Israel.

Al-Shati, tempat ia dibesarkan, adalah salah satu dari delapan kamp pengungsi Palestina yang didirikan oleh PBB,

Untuk warga Palestina setelah pembersihan etnis di Palestina pada tahun 1948, yang dikenal oleh warga Palestina sebagai Nakba.

Ketika 750.000 orang terpaksa meninggalkan rumah mereka. Selama perang yang mengarah pada pembentukan negara Israel.

Baca Juga: BREAKING NEWS! Ismail Haniyeh Terbunuh Di Teheran, Kalimat Terakhirnya Bukti Keteguhan: Demi Rakyat Palestina

Ia lulus dengan gelar dalam bidang sastra Arab dari Universitas Islam Gaza, di mana ia terlibat dalam aktivisme mahasiswa.

Ketika Hamas didirikan pada tahun 1987, Haniyeh, yang saat itu berusia 25 tahun, termasuk di antara anggota muda pendiri kelompok tersebut. 

Pada akhir tahun 1980an, Israel menangkap Haniyeh sebanyak tiga kali karena keanggotaannya di Hamas.

Pemenjaraannya yang paling lama berlangsung selama tiga tahun, dari tahun 1989 hingga 1992. 

Baca Juga: VIRAL! Pemimpin Hamas Ismail Haniyeh Terbunuh di Teheran Bersama Seorang Pengawalnya, Perang Semakin Meluas!

Pada tahun 1992, Haniyeh termasuk di antara 415 aktivis politik Palestina, termasuk para pemimpin senior Hamas,

Yang dideportasi oleh Israel dari Jalur Gaza, Tepi Barat dan menduduki Yerusalem Timur hingga Lebanon selatan . 

Bagaimana Haniyeh naik ke kepemimpinan Hamas?

Sepanjang masa mudanya, Haniyeh menjalin hubungan dekat dengan pendiri dan pemimpin spiritual Hamas, Ahmed Yassin. 

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Aisyah Tsabita

Sumber: Middle East Eye

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Terpopuler

X