GENMUSLIM.id- Cerpen ini bertemakan Psikologi Kriminal yang mengisahkan tentang kematian seorang laki-laki bernama Rama.
Dalam cerpen Psikologi Kriminal ini, ada kebaikan dan kejahatan yang ditampilkan para tokoh.
Mengapa kebaikan dan kejahatan bisa berpotensi menjadi tindakan kriminal, baca kisah selengkapnya dalam cerpen bertemakan psikologi berikut ini.
Bocah laki-laki berusia dua belas tahun itu menatap laki-laki paruh baya di hadapannya yang perlahan bersimpuh dengan darah mengucur di perutnya.
Baca Juga: Sering Dijadikan Santapan Mukbang, Ini Resep Spicy Wings Ala Rumahan yang Super-duper Gampang!
Mata laki-laki paruh baya itu menatap tajam ke arah bocah yang hanya diam, menyaksikan dirinya yang segera menemui kematian.
Laki-laki itu seperti ingin menyumpah jika dilihat dari sorot mata penuh kebenciannya itu, sedangkan si bocah dua belas tahun hanya menatapnya dengan satu tetes air mata yang membasahi satu sisi pipinya.
“Hiks!” Aryo tidak tahan ketika tangannya terus terbakar, suara tangis yang ditahannya akhirnya keluar.
Rintihan Aryo semakin ia tahan ketika Rama memasukkan tangannya lebih dalam ke dalam drum berapi itu.
Baca Juga: Cerpen Psikologi Kriminal Bagian 2: Kejahatan Muncul Karena Kebaikan yang Selalu Diabaikan
“Jangan menangis, jangan membuat suara tangisan,” kata Oja sebelum mereka tidur semalam.
Aryo menatap tangannya yang masih dilahap api itu, ia sangat kesakitan, tetapi dilarang menangis.
“Kau hanya boleh menangis jika memiliki alasan yang jelas. Kau jelas-jelas ingin menjadi pahlawan di sini. Aku tidak menyukainya,” ujar Rama berbisik.
Laki-laki itu baru menarik tangan Aryo keluar dari kobaran api setelah dilihatnya tangan Aryo melepuh hebat.