Perenungan penulis berakhir dengan hal-hal menyebalkan dari tanda tanya menjadi sebuah cerpen bersambung.
Cerpen bersambung kali ini diberi judul yang sama dengan nama tokoh utama.
Tidak tahu kenapa 'Kirana Larasati' menjadi nama yang terpikirkan untuk mengisi cerpen bersambung ini.
Untuk kita yang sedang di masa banyak perenungan, mungkin kita bisa menjadi Kirana dalam cerpen bersambung ini.
Ting....
Dering hp di saku kanan tasku berbunyi menandakan pesan yang bisa jadi bersambung dari obrolan sebelumnya datang.
Apabila kita bicara di chat, seperti cerpen yang dikarang bebas oleh jari dan dihapus lepas oleh ingatan.
Bisa jadi kita balas dalam hati atau kita balas dengan jari sampai mati.
Beruntungnya aku, Kirana Larasati lebih sering membalas menggunakan jari.
"Lagi di mana?" Begitu kurang lebih isi chat tersebut.
Janjian untuk gladi yudisium kelulusan strata pertama membuat hp ini tidak berhenti berbunyi, padahal hanya satu orang yang ditunggu.
"Kirana" panggil seseorang dari jauh seolah akan bersambung menjadi nyanyian sangking kerasnya panggilan tersebut.
Aku menyahuti panggilan itu sebagai seorang yang memiliki nama Kirana, Kirana Larasati lebih tepatnya.
Entah kenapa nama ini bersambung dengan diri ini sejak lahir.