Ibu sering bercerita panjang hanya dijawab 'iya' atau 'hem' dari anak, tidak kecewa tentu ibu.
Selalu di pikirannya, bahwa anak tengah lelah sehingga mengantuk dan ingin istirahat membuat malas bicara panjang.
Telpon semakin jarang hingga di semester akhir perjuangan skripsi di ujung jalan.
Pagi buta, telpon berdering. Anak berpikir itu telpon ibu membangunkan subuh.
Tak ditanggapi karena ia akan melakukan Ospek bagi Mahasiswa Baru, anak sangat asyik dengan kegiatannya.
Siang terik tertera panggilan tak terjawab panjang, anak mulai bertanya ada apa, ia teringat cerita ibu yang sering merasa pegal badannya.
Mungkin ini pegal badan ingin bercerita hingga setelah berdebat dengan kepala, anak memutuskan menelpon ibu kembali.
"Ibu mau dikuburkan?" Ucap anak lirih.
Pandangannya nanar, kosong, gelap dan perlahan kabur, air mata itu sudah tak terbendung.
Pagi hari ia harusnya mengangkat telpon terakhir ibu yang ingin memberikan kabar bahwa terpleset.
Memilih merebahkan badan dan tertidur, ibu tak bangun lagi setelahnya.
Usai di hari itu, telpon tak pernah berdering kembali, tak ada telpon ibu lagi meskipun anak menunggu dengan pasti.
Tunggunya cukup harusnya di sini, namun semuanya terlalu curam untuk dipahami, sampai tersadar bisa jadi kita adalah anak yang membuat ibu menunggu telpon setiap hari. ***
Sobat Genmuslim yang baik hatinya, ingin mendapat berita update setiap hari dari Genmuslim.id? Ayo gabung di Grup Telegram "GENMUSLIM NEWS", caranya klik link https://t.me/genmuslimnews, kemudian join. Langkah pertama install aplikasi Telegram di Ponsel.