fiksi

Cerpen Muslimah: Potongan Kisah Kehidupan Tentang Sebuah Arti Cinta dan Pengorbanan Azima

Selasa, 5 September 2023 | 13:20 WIB
Ilustrasi cinta dan sebuah pengorbanan yang dirasakan Azima sosok perempuan muslimah dalam cerpen ini ((Foto: GENMUSLIM.id/dok: Pexels/Ashley Williams))

Pemuda itu duduk di hadapan Azima. Namanya Kian pemilik Kafe sekaligus teman baik Azima. Dulu mereka bertemu di kegiatan organisasi di kampus saat Azima masih kuliah.

Sampai sekarang pertemanan mereka terjalin cukup baik. Dan, tanpa sepengetahuan Kian perempuan itu menyimpan perasaan padanya sejak lama.

Namun, Azima tetap berusaha menyembunyikan perasaannya dan menjaga batasan di antara mereka. Azima tidak mau perasaannya itu membuat dirinya melakukan hal yang tidak seharusnya.

Meskipun begitu sebagai seorang perempuan dia tidak bisa membohongi dirinya sendiri kalau dia menyukai Kian.

"Kamu lama enggak mampir ke sini? Pasti sibuk, ya. Gimana kabarnya, Zim?" tanya Kian.

"Iya, Kian. Akhir-akhir ini aku memang sibuk dan cukup banyak pekerjaan. Alhamdulilah aku baik, Kian. Kamu gimana?"

"Aku juga baik. Syukurlah kalau kamu baik."

Baca Juga: Puisi Ketika Alam Bicara: Tentang Keindahan Alam dan Pentingnya Menjaga Alam Sumber Kehidupan

Meskipun Azima berusaha terlihat biasa saja, tetapi jantungnya yang berdegup kencang tidak bisa berbohong.

"Azima, sebenarnya aku mau bicara serius. Boleh?"

Jantungnya makin berdegup kencang. Apa yang ingin Kian katakan padanya? Apa lelaki itu tahu tentang perasaannya selama ini? Apa Kian akan mengatakan sesuatu tentang perasaannya?

"Oh, iya? Bicara apa, Kian?"

"Bulan depan aku akan menikah bersama Rahma. Dia perempuan yang aku cinta sejak lama. Kamu ingat? Adik tingkat kita waktu kuliah," ucap Kian sembari tersenyum.

Sementara perempuan di depannya justru sedang mati-matian menahan sesak yang timbul di dada. Menyakitkan sekali rasanya.

Dengan susah payah Azima mengendalikan rasa sakit itu dan berusaha tersenyum.

Halaman:

Tags

Terkini