fiksi

Cerpen Keluarga: Omelan Laras Pada Landai Adalah Bahasa Cinta dan Bentuk Kasih Sayang Sebagai Kakak

Selasa, 22 Agustus 2023 | 18:10 WIB
Bahasa cinta dan bentuk kasih sayang Laras sebagai kakak. (GENMUSLIM.id/dok: Pexels/Andrea Piacquadio)

"Ya, ngapain dibaca terus kalau gitu? Masih aja doyan roman picisan sama kata-kata buaya," ledekku yang langsung mendapat tendangan dan cubitan andalannya.

"Ya terserah kakak! Lagian ini kakak enggak pernah nyusahin orang kayak kamu, tuh!"

Aku memang tidak akan pernah menang berdebat dengan kakak perempuanku itu.

"Iya, Landai janji ini terakhir kali, Kak Laras. Bener, deh, enggak bohong."

"Oke! Besok-besok kalau lupa waktu lagi, kakak beneran kurung kamu di luar. Enggak usah masuk sekalian! Awas!" Dia melempariku dengan bantal dan berjalan keluar kamarku.

"Beresin tuh, kamar. Berantakan! Jorok! Bau! Jangan nambah beban bisa enggak? Beresin sendiri, udah bujangan gini masih aja males bersih-bersih!" celetuknya sembari berlalu pergi.

Aku menghela napas lega. Akhirnya selesai juga adu mulut yang sebetulnya hanya kakak perempuanku itu yang berbicara. 

Aku hanya menjawab dan melawan semua kata-katanya dalam hati.

Jika aku membantah, perdebatan ini akan terjadi lebih parah. 

Kadang aku memang kesal dan ingin marah, tetapi perlahan aku mengerti. Semua ocehan dan segala makian Kak Laras itu sebagai bentuk kasih sayangnya padaku.

Baca Juga: Cerpen Islam: Kilau Kekayaan dan Kebijaksanaan Dinasti Abbasiyah di Tanah Timur Tengah

Dia tidak pernah benar-benar memarahiku atau mengucapkan sesuatu yang benar menyakiti perasaanku. Perkataan itu hanya pedas di mulut saja, dia tidak benar-benar mengatakan itu dari hatinya.

Meskipun kadang menyebalkan, tetapi Kak Laras adalah sosok kakak yang begitu hangat dan menyayangi adik-adiknya.

Aku ingat saat dulu ada teman yang mengganggu dan membuatku tidak ingin pergi sekolah, Kak Laras yang mendatangi temanku dan memintanya untuk berhenti menggangguku.

Meskipun cerewet, aku selalu senang mendengar setiap ocehan dan omelannya. Jika dia berhenti cerewet justru itu membuatku takut.

Halaman:

Tags

Terkini