GENMUSLIM.id- Sebelumnya...
“Mereka menggunakan tato itu untuk mendapatkan belas kasihan? Bukankah begitu?”
“Tidak. Sama sekali tidak. Mereka yang terus melanjukan hidup bagaimana pun juga adalah yang terbaik. Apa maksud Anda….” Rinjadi tercekat saat melihat seniman tato mendekat padanya. “Menjauh!”
Seniman tato itu tersenyum. “Aku membantu mereka mentato dan mempertemukan dengan Tuhan. Mereka tidak ingin hidup lagi, mengapa memaksanya tinggal lebih lama?”
Rinjani berjalan mundur. Sial! Ia tidak membawa pistolnya!
Baca Juga: Cerpen Psikologi Kriminal: Tim Moving dan Pencarian Pemburu Tato Titik dan Koma
“Membantu mempertemukan dengan Tuhan apa maksudnya?” tanya Rinjani waspada. “Anda membunuh mereka?”
Seniman itu mengangguk. “Aku membantunya.”
“Anda tidak membantunya, sialan!” teriak Rinjani.
“Aku membantu mereka, sama seperti aku akan membantumu. Kulihat kau juga memiliki tato titik dan koma. Ah! Aku belum pernah menusuk seseorang di belakang telinga, pasti sedikit memakan waktu. Tidak apa, mungkin ini menjadi peluang untukmu tetap hidup,” kata seniman tato sambil berjalan cepat dan mengarahkan pisau tajamnya ke arah Rinjani.
Baca Juga: Cerpen Psikologi Kriminal Bagian 2: Tim Moving dan Pencarian Pemburu Tato Titik dan Koma
Sontak Rinjani mengelak sedemikian rupa. Ia adalah anggota Tim Moving, seharusnya ia tidak akan kalah semudah itu.
Serangan membabi-buta seniman tato membuat Rinjani kewalahan. Badannya telah tergores di beberapa bagian. Rinjani merasakan perih.
Saat ia lengah, seniman tato dengan cekatan menusukkan pisau tajamnya ke belakang telinga rinjani tepat di tato bertanda titik.