Baca Juga: Cerpen Kehidupan Sosial: Orang Bisu yang Bicara, Mengambil Hikmah di Pinggir Jalan
Meski hidup dalam keterbatasan, Ahmad memiliki keinginan yang kuat untuk belajar dan mendapatkan pendidikan yang layak.
Setiap pagi sebelum matahari terbit, Ahmad selalu membantu ayahnya di sawah dan kemudian berjalan beberapa kilometer menuju pondok pesantren di desa tetangga.
Di sana, dia belajar agama Islam dan ilmu-ilmu pengetahuan dengan tekun.
Suatu hari, Ustadz Hasan, guru di pondok pesantren, melihat potensi besar dalam diri Ahmad.
Meskipun Ahmad memiliki keterbatasan, Ustadz Hasan merasa yakin bahwa cahaya ilmu dan agama harus tetap menyinari hati anak ini.
Dengan tekad yang bulat, Ustadz Hasan berbicara kepada ayah Ahmad.
"Pak Samsul, anak Anda memiliki tekad yang luar biasa untuk belajar. Saya yakin dia bisa meraih banyak prestasi jika diberikan kesempatan yang lebih besar," kata Ustadz Hasan.
Pak Samsul merasa bangga dan terharu mendengar kata-kata Ustadz Hasan.
Baca Juga: Cerpen Pendidikan Islami: Kisah Keikhlasan dan Kebaikan Ahmad
Meskipun penuh perjuangan, Pak Samsul tahu bahwa ia harus melakukan apa pun yang diperlukan agar anaknya mendapatkan pendidikan yang pantas.
Dengan kerja keras dan dukungan masyarakat desa, Pak Samsul berhasil mengumpulkan dana untuk mengirim Ahmad ke sekolah yang lebih baik di kota.
Ahmad dengan penuh semangat meninggalkan desanya, berangkat menuju kota untuk mengejar impian pendidikannya.
Perjalanan Ahmad di sekolah baru bukanlah hal yang mudah.
Baca Juga: Cerpen Islami Bertemakan Cinta: Cinta Yang Tersembunyi di Balik Persahabatan
Dia menghadapi tantangan belajar yang lebih berat dan terkadang merasa rindu akan kampung halamannya.
Namun, tekadnya yang bulat dan dukungan keluarga serta doa-doa dari desa membuatnya terus berjuang.
Berkat ketekunan dan semangatnya, Ahmad meraih prestasi gemilang dalam bidang akademik.