GENMUSLIM.id - Dunia parenting tak lepas dari seputar mengajarkan etika kepada anak.
Etika terbagi menjadi banyak hal dalam dunia parenting.
Mulai dari etika kepada orang lain, etika kepada Tuhan, etika kepada guru, etika kepada makhluk hidup hingga etika dalam mengajarkan parenting itu sendiri.
Yuk kita simak kelanjutan kisah Oryza Sativa yang mengajarkan kita bersyukur serta menghargai pemberian, Check This Out!
“Kemudian Ibu juga berkata bahwa setelah gagal menjadi seorang sarjana, ayah bertekad untuk menjadi petani yang sukses. Ayah bekerja sekeras-kerasnya untuk mencapai asanya."
"Namun apa boleh buat, takdir berkata lain. Rupanya ayah juga tak berhasil menjadi seorang petani. Selama ini dia hanya belajar teori di universitas, dan ternyata praktik tak selalu sama dengan teori."
"Berbagai macam teori ilmu pertanian yang dipeajarinya di kuliah sama sekali tak berkaitan dengan pekerjaan petani."
"Namun ayah tak putus asa dan tetap bekerja keras untuk menjadi petani yang sukses. Dia tak malu sebagai seseorang yang pernah kuliah di universitas sekelas Havard belajar tata cara proses menghasilkan padi setahap demi setahap kepada penduduk desa yang bahkan tak pernah sekalipun mengenyam pendidikan."
"Akhirnya ayah tau, bahwa untuk menghasilkan sebutir beras yang kelihatannya sangat sepele, tidaklah sesederhana yang dibayangkan. Petani harus berjuang mati-matian untuk mendapatkan itu."
"Mulai dari menyebar bibit padi, menanamnya di sawah, memupuknya, menyiangi, memanen, memisahkan biji padi dari batangnya, memisahkan beras dari kulitnya, hingga menjadi beras yang bisa kita nikmati saat ini. Semua melalui proses panjang deengan waktu yang tidak sebentar."
"Untuk mendapatkannya dibutuhkan perjuangan dan kesabaran. Apalagi petani sering kali ditimpa gagal panen. Jika semua petani itu tak bisa sabar dalam semua proses itu, maka sudah pasti kita tidak akan pernah bisa menikmati nasi seperti sekarang."
Baca Juga: Kesalehan dalam Nama: Bolehkah Orang Tua Memberi Nama Bayi dari Asmaul Husna? Dan Apa Maknanya?